SuaraSumbar.id - Masa pencarian korban banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), diperpanjang hingga waktu tak ditentukan. Semua dilakukan atas permintaan pihak keluarga.
“Permintaan pihak keluarga korban itu juga telah disepakati Basarnas,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Rabu (20/3/2024).
Menurutnya, ada sebanyak empat orang warga Pesisir Selatan yang hilang setelah terdampak banjir dan tanah longsor hingga saat ini belum ditemukan.
Masa pencarian korban itu sudah dua kali diperpanjang dan semestinya berakhir pada Kamis (21/2) mengikuti status tanggap darurat yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan.
Namun karena alasan kemanusiaan dan mempertimbangkan permintaan dari pihak keluarga maka proses pencarian empat korban itu masih akan diteruskan oleh tim Basarnas Padang, termasuk BPBD Pesisir Selatan atas persetujuan dari Bupati.
Berbeda dari sebelumnya, menurut dia, wilayah jangkauan pencarian tersebut lebih dipersempit, tim gabungan akan menyusuri sekitar lokasi yang diyakini sebagai tempat terakhir korban berada sebelum hilang diterpa bencana; meliputi wilayah Langai, Tarusan dan Batang Bayang.
Ia menegaskan, proses pencarian akan tetap dilakukan secara profesional dan maksimal mengandalkan informasi yang ada dengan harapan korban bisa ditemukan.
Peluang mendapatkan kepastian atas keberadaan para korban pun terbilang besar, menyusul kondisi lapangan yang sudah bersih dari material sisa banjir dan longsor.
Tapi terlepas dari itu, pihak keluarga juga akan dilibatkan dalam pelaksanaan pencarian ini sehingga mereka bisa benar-benar dapat ter-yakinkan bagaimana hasilnya nanti.
Diketahui, Pesisir Selatan merupakan salah satu dari 12 daerah di Sumbar yang mengalami dampak bencana banjir dan tanah longsor yang cukup parah akibat cuaca ekstrem sejak Februari - awal Maret.
Berdasarkan data Pusdalops BNPB diketahui total ada sebanyak 25 orang warga Pesisir Selatan ditemukan meninggal dunia dan ratusan orang luka-luka.
Selain itu, ada 68 ribu keluarga atau 223 ribu jiwa mengungsi ke rumah sanak-saudara atau masjid, gedung sekolah, dan kantor pemerintah yang lebih aman.
Bencana itu juga merusak infrastruktur berupa 29 ribu rumah warga, gedung sekolah, kantor pemerintah desa, 11 unit jembatan dan jalan penghubung (Jalan Sumbar-Bengkulu), 6 ribu hektare lahan pertanian gagal panen hingga 5 ribu ekor hewan ternak mati. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Gempa Poso Sulawesi Tengah: Dampak Kerusakan, Korban, dan Penanganan Terkini
-
BNPB: Baru 68 Persen Daerah Punya Kajian Risiko Bencana
-
Indonesia Pamer Jurus Tangkal Bencana ke Kamboja, Mulai dari Asuransi Sampai Teknologi Canggih
-
Karhutla Kepung Sumatera-Kalimantan, Perintah Prabowo: Gempur Titik Api Pakai Teknologi Canggih!
-
Gempa Rusia Picu Peringatan Tsunami di Indonesia: Kenali Tanda-tandanya Agar Lebih Waspada!
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- 40 Kode Redeem FF Terbaru 16 Agustus 2025, Bundle Akatsuki dan Emote Flying Raijin Wajib Klaim
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Terbaru Agustus 2025, Spek Gahar Cuma Rp 2 Jutaan!
-
Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?
Terkini
-
2 Warga Pasaman Hanyut di Sungai, 1 Tewas dan 1 Lagi Masih Dicari
-
Kehadiran BRI di Taiwan Disambut Hangat PMI: Tabungan & Remitansi Kini Lebih Mudah
-
Kisah Bidan Dona Viral Seberangi Sungai hingga Dihadang Harimau, Kini Jadi Nakes Teladan Sumbar!
-
4.188 Narapidana di Sumbar Dapat Remisi HUT RI ke-80, Puluhan Orang Langsung Bebas!
-
OPPO Abadikan Euforia Fans di Laga Semen Padang vs Dewa United