SuaraSumbar.id - Sejumlah Bunga Bangkai atau Amorphophallus Titanum ditemukan di Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Atas temuan itu, Bupati Eka Putra pun mendukung pengembangan destinasi wisata "Bunga Bangkai" di daerah tersebut.
"Informasi dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Bunga Bangkai yang tumbuh di Lintau Buo ini adalah jenis yang langka karena itu berpotensi dikembangkan menjadi spot wisata edukasi," kata Bupati Tanah Datar, Eka Putra Wirman, Senin (19/2/2024).
Menurutnya, bunga bangkai yang tumbuh di kebun karet milik salah seorang warga Jorong Kampung Baru, Nagari Buo, Kecamatan Lintau Buo itu, merupakan anugerah yang jika dikelola dengan baik bisa memberikan keuntungan bagi pemilik dan daerah.
"Segala potensi yang ada harus bisa dikembangkan agar bisa mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar Sri Mulyani menyebut Sumbar memang termasuk salah satu daerah endemik bunga bangkai.
"Ada delapan jenis bunga bangkai, tujuh di antaranya bisa tumbuh di Sumbar, termasuk salah satunya di Tanah Datar," katanya.
Pemilik kebun, Erizal menyebut bunga bangkai yang tumbuh di kebunnya lebih dari satu batang.
Di sekitar bunga bangkai yang mekar ditemukan tunas baru dan beberapa anak bunga setinggi 30 hingga 50 centimeter beserta bijinya.
Sepintas, anak bunga bangkai itu mirip dengan tanaman porang yaitu berdaun lebar, ujung daun runcing dan berwarna hijau muda, sementara biji bunga itu berwarna merah seperti buah pinang.
Baca Juga: Harga Cabai Merah dan Beras di Sumbar Naik Jelang Ramadhan
"Ternyata menurut Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat yang telah melihat bunga itu ke lokasi, tanaman yang mirip dengan porang itu adalah anak dari bunga bangkai itu sendiri dan buah yang mirip pinang itu adalah bijinya," katanya.
Ia menyebut BKSDA menyarankan agar tanaman itu tidak di tebang karena sejenis bunga langka akan tumbuh lagi.
Dia mengatakan, sejak bunga tersebut mekar kebun karet miliknya banyak dikunjungi warga sekitar menjadi objek wisata dadakan di Lintau Buo.
Dia berharap, mekarnya bunga langka tersebut di kebun miliknya menjadi perhatian dari pemerintah daerah setempat.
"Kalau ada diperhatikan pemerintah daerah kita sanggup bekerja sama untuk wisata edukasi bagi siswa di Tanah Datar ini," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Akhiri Tren Negatif di Jatim, Partai Gerindra Senang Prabowo-Gibran Unggul
-
Viral Sekelompok Orang Aniaya-Rusak Rumah Warga di Padang, Polisi: Suruhan Developer
-
Kebakaran Hanguskan Toko Bangunan-Balai Pemuda di Padang, Tidak Ada Korban Jiwa, Kerugian Rp 1 Miliar
-
Real Count KPU di Sumbar 63.58 Persen: Anies-Muhaimin Teratas
-
Sakit Kepala hingga Marah-marah, Sejumlah Orang Diduga Caleg di Aceh Barat Dirawat di RS
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Heboh! 5 Link ShopeePay Gratis Tersebar, Kesempatan Dapat Rp2,5 Juta Cuma Sekali Klik
-
Ibu Muda Buang Bayinya yang Terpotong 3 Bagian di Bukittinggi Ditangkap
-
Resep Perkedel Jagung Renyah, Gurih, Camilan Simpel Favorit Keluarga!
-
Resep Sambel Tempe Kemangi: Pedas dan Bikin Nambah Nasi Terus!
-
Bayi Diduga Baru Lahir Ditemukan di Bukittinggi, Kondisi Terpotong-potong