SuaraSumbar.id - Jelang Ramadhan 2024, harga sejumlah bahan kebutuhan pokok mulai merangkak naik. Pemprov Sumbar sedang menyiapkan langkah strategis untuk menekan kenaikan tersebut.
Kepala Dinas Pangan Sumbar, Syaiful Bahri mengatakan, langkah strategis untuk memastikan ketersediaan dan stabilisasi harga itu di antaranya melakukan operasi pasar dan pasar murah. Namun, jadwal, lokasi, dan teknis secara rinci masih dibahas bersama organisasi perangkat daerah lainnya.
“Tentu kita akan intervensi. Saat ini masih dibahas bersama dinas-dinas terkait lainnya,” katanya, Senin (19/2/2024).
Menurut Syaiful, komoditas pokok yang terpatau mengalami kenaikan antara lain beras dan cabai merah. Berdasarkan Panel Harga Badan Pangan Nasional per 19 Februari 2024, harga beras medium di Sumbar tercatat Rp 14.860 rupiah per kilogram. Angka itu di atas harga rata-rata nasional sebesar Rp 14.000 per kilogram. Sedangkan beras kualitas premium di Sumbar dibanderol Rp17.120 rper kilogram, di atas harga rata-rata nasional Rp16.000 rupiah per kilogram.
Kenaikan harga juga terjadi pada cabai merah keriting di Sumbar. Di tingkat eceran tercatat Rp72.790 per kilogram, naik signifikan dibanding pekan sebelumnya yang hanya Rp56.360 per kilogram.
Salah seorang petani hortikultura di Alahan Panjang, Arif mengatakan, cabai merah di tingkat petani dibanderol R p55.000-Rp60.000 per kilogram, pekan sebelumnya Rp 50.000.
Menurut Arif, kenaikan harga terjadi akibat naiknya permintaan dari pedagang. Sebab sentra hortikultura di kabupaten/kota lain terimbas erupsi Marapi. Di antaranya di Kota Padangpanjang dan Kabupaten Tanah Datar.
“Wilayah pertanian di sekitar Marapi terimbas erupsi, produksi mereka turun karena ada yang gagal panen. Sebagian pedagang membeli dari Alahan Panjang. Permintaannya tinggi, tapi produksi kami tidak bisa memenuhi seluruhnya karena kita juga mengalami gangguan produksi akibat hujan beberapa waktu terakhir,” ucapnya pada RRI Padang.
Arif meprediksi bahwa kenaikan harga masih berpotensi terjadi jelang Ramadhan. Sebab, di bulan puasa, permintaan pedagang juga naik. Belum lagi permintaan dari luar provinsi seperti dari Kepulauan Riau.
Baca Juga: Real Count KPU di Sumbar 63.58 Persen: Anies-Muhaimin Teratas
Berita Terkait
-
Akurasi Sirekap Diragukan, KPU Diminta Evaluasi Sistem Hitung Suara
-
Kronologi Pesawat Wings Air Ditembak Saat Mendarat di Papua Pegunungan
-
Hasil Real Count KPU di Sumbar 65.06 Persen: Anies-Muhaimin Semakin di Depan
-
Sukses Wujudkan Desa Digital, Desa Ngoran Optimalkan Peran AgenBRILink dan Mantri BRI
Tag
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Profil Nicholas Nyoto Prasetyo Dononagoro, Ketua Koperasi BLN Dugaan Investasi Bodong
-
5 Rekomendasi HP Murah dengan Chipset Snapdragon Terbaik Mei 2025
-
6 'Bansos' Disalurkan Pemerintah Mulai Juni 2025, Ini Daftar dan Sasarannya
-
Profil Arkhan Fikri: Anak Emas Shin Tae-yong, Pemain Muda Terbaik BRI Liga 1
-
PSS Sleman Degradasi, Pemain Timnas Brasil dan Australia Ungkap Kesedihan
Terkini
-
Komitmen BRI untuk Dunia Bola Nasional: Sponsori GFL Series 3
-
Gunung Semeru Erupsi 4 Kali, Letusan hingga 800 Meter
-
Pemkab Dharmasraya Target 10.000 NIB Selama 2025
-
SIMA Prestasi Unand 2025 Bebas Biaya Pengembangan Institusi, Berikut Syaratnya!
-
Warga Padang Panjang Juga Dapat Sapi Kurban Presiden Prabowo, Lebih Besar dari Padang Pariaman!