SuaraSumbar.id - Dalam sebuah diskusi virtual yang diadakan oleh Lembaga Penerbitan, Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) dengan tema "Resiko Polisi Tidak Netral", Herdi Sahrasad, peneliti senior dari Universitas Paramadina, menekankan pentingnya netralitas Polri dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.
Ketidaknetralan, menurutnya, dapat berimplikasi negatif terhadap legitimasi institusi Polri dan proses pemilu itu sendiri.
Herdi mengingatkan bahwa sesuai dengan Pasal 30 ayat 4 UUD 1945, Polri memiliki fungsi mengayomi, melindungi, dan melayani masyarakat, bukan berkecimpung dalam politik praktis.
"Jika sudah masuk politik praktis, itu jelas akan terjadi implikasi-implikasi negatif, yang menimbulkan kekhawatiran, kecemasan, dan kegelisahan," ujar Herdi selama diskusi, Selasa (13/2/2024).
Baca Juga: Ketua KPPS Tewas Saat Angkut Meja Kursi ke TPS Pakai Gerobak
Kekhawatiran Herdi terkait pemilu saat ini timbul akibat munculnya indikasi ketidaknetralan dari aparat penegak hukum.
Hal ini, menurutnya, dapat merusak legitimasi dari Pemilu dan Pilpres yang sedang berlangsung.
Herdi mempertanyakan, "Apakah masih legitimate pemilu dan pilpres kali ini?" seraya mengungkapkan kegelisahannya terhadap dinamika politik saat ini yang menunjukkan adanya indikasi ketidaknetralan Polri.
Menurut Herdi, ada indikasi bahwa aparat keamanan diarahkan untuk memenangkan paslon tertentu, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini tentu menjadi tantangan serius bagi demokrasi Indonesia, mengingat netralitas aparat keamanan merupakan salah satu pilar penting dalam penyelenggaraan pemilu yang adil dan jujur.
Diskusi ini diharapkan dapat membuka ruang dialog lebih luas mengenai pentingnya menjaga netralitas Polri dalam setiap proses politik, khususnya menjelang Pemilu 2024, untuk memastikan bahwa pemilu dapat berlangsung dalam suasana yang kondusif dan legitimasi proses demokrasi terjaga.
Baca Juga: Polemik Film Dirty Vote dan Reaksi Masyarakat: Sebuah Perspektif Kritis
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Puncak Arus Balik Lebaran Diprediksi 5-6 April, Polri Siapkan Skema Contraflow Hingga One Way
-
Antisipasi Kemacetan Arus Balik Lebaran, Korlantas Polri Tambah Pasukan
-
Viral! Istri Polisi Joget di Zebra Cross, Suami Kena Skors
-
Perusahaan Travel Dipolisikan Kasus Penipuan Modus Kode Booking Palsu, Korban Rugi Miliaran Rupiah
-
Serahkan ke Polisi soal Temuan Ladang Ganja di Bromo, Kemenpar: Itu Destinasi Ramah Lingkungan
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
-
Kronologi Pemerkosaan Jurnalis Juwita Sebelum Dibunuh, Terduga Pelaku Anggota TNI AL
Terkini
-
2 Tewas dalam Kecelakaan Maut di Jalan Alternatif Bukittinggi-Payakumbuh saat Lebaran
-
Harunya Lebaran 2025 di Balik Jeruji: Narapidana Lapas Padang Melepas Rindu dengan Keluarga
-
Lebaran Aman dengan BRI: Hindari Penipuan dan Kejahatan Siber
-
BRI Berkontribusi dalam Konservasi Laut Gili Matra Melalui Program Menanam Grow & Green
-
Nikmati Keandalan BRImo: Transaksi Tanpa Hambatan Selama Lebaran 2025