SuaraSumbar.id - Pengungkapan kasus seorang Personel Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) terpapar LGBT berawal dari pengembangan Polda Sumatera Barat (Sumbar). Oknum polisi itu berinisial AN dengan pangkat Bripda.
Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan menanggapi kabar tersebut. Menurutnya, hingga kini, belum ada personelnya yang terindikasi terlibat LGBT.
"Ini jadi atensi terhadap informasi yang datang dari luar Sumbar," katanya, Selasa (6/2/2024).
Sebelumnya, Kabid Humas Humas Polda Sultra Kombes Pol Ferry Walintukan, mengungkap pihaknya telah memproses AN yang diduga terpapar LGBT.
Baca Juga: KPU Sumbar Target Partisipasi Pemilu 2024 Tembus 82 Persen, Ajak ASN Gencar Sosialisasi
"Personel yang diamankan itu berpangkat Bripda berinisial AN. Bripda AN diketahui berdinas di Polresta Kendari," katanya beberapa waktu lalu.
Kabar Bripda AN terpapar LGBT ini didapat dari laporan Polda Sumbar yang juga tengah mengusut kasus LGBT.
"Yang diamankan itu (Bripda AN) masih diproses di Propam. Ini pengembangan dari Sumbar. Setahu saya yang bersangkutan adalah orang Kendari," tuturnya.
Ferry mengatakan, sanksi terberat yang akan diterima Bripda AN adalah Pemberhentian Tidak dengan Hormat (PTDH) alias dipecat. Terkait personelnya yang terpapar LGBT, Polda Sultra tidak akan menoleransinya.
"Kalau bagaimana kaitannya dengan kasus di Sumbar, saya belum bisa jelaskan. Karena Propam masih melakukan proses pemeriksaan," ucapnya.
Baca Juga: Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024 Bupati Pasaman Dihentikan Bawaslu, Ini Alasannya
Sementara itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropis dan Infeksi RSUP M. Djamil Padang, dr Armen Ahmad, mengatakan, fenomena LGBT ada dua hal yang perlu digarisbawahi. Pertama, mencegah perilaku LGBT nya dan kedua mencegah penularan penyakit LGBT itu sendiri.
Mencegah perilaku LGBT perlu sejak dini. Anak usia 7 tahun keatas harus sudah dipisah tidur dari orangtuanya, pisah tidur dengan saudaranya yang berbeda jenis kelamin dan pisah tidur dengan saudaranya yang sama jenis kelamin.
"Pencegahan perlu dilakukan sedini mungkin, hingga tahap nanti seseorang menikah. Sehingga tes HIV sebelum menikah itu penting, termasuk saat di dunia kerja memastikan pekerja tidak terlibat perilaku LGBT maupun terkena HIV," kata Armen.
Armen mengatakan, penularan penyakit LGBT ini sangat masif. Seluruh sektor sudah ada yang terjangkit penyakit ini. Mulai dari pemerintahan, pendidikan, TNI dan Polri. Dengan sudah banyaknya merebak penyakit ini ke seluruh sektor, seharusnya pimpinan di setiap institusi musti gencar mencegah ataupun memutus rantai penularan penyakit LGBT.
"Saya meminta seluruh pimpinan baik itu di pemerintahan, pendidikan, TNI dan Polri, jangan sampai tutup mata dengan persoalan ini. Sebab, perilaku LGBT ini bisa merugikan orang banyak dan muaranya nanti ke HIV. Jangan sampai lingkungan kita terpapar penyakit ini yang mengakibatkan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya," ujar Armen.
Kontributor : B Rahmat
Berita Terkait
-
Pembunuh Gadis Penjual Gorengan Ditangkap, Polda Sumbar Penuh Kiriman Karangan Bunga
-
Detik-detik Pembongkaran Makam Afif Maulana Pelajar SMP Tewas di Padang, Disaksikan Kompolnas hingga LPSK
-
Serahkan Surat Izin Ekshumasi, Sufmi Dasco Minta Polemik Kasus Afif Maulana Tak Berkepanjangan
-
DPR Pastikan Polisi Terbitkan Surat Ekshumasi Jenazah Afif Maulana
-
Keluarga Pelajar SMP Tewas di Padang Mengadu ke DPR RI: Kami Tak Ikhlas Penganiaya Afif Maulana Tidak Terungkap!
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Menaker Yassierli Berduka, Sang Ayah Wafat dan Dimakamkan di Tanah Datar
-
Syamsuar Ahmad, Ayah Menaker Yassierli dan Pendidik Senior, Tutup Usia di Padang
-
Sumatera Barat Masuk Daerah Prioritas Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional, Cuma 12 Provinsi di Indonesia!
-
Cara Pemprov Sumbar Antisipasi Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi
-
Pertanda Erupsi? Hewan Turun dari Gunung Marapi, Warga Dihantui Bayang-bayang Letusan