SuaraSumbar.id - Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) masih terus berlangsung. Atas dasar itu, masyarakat di sekitar kawasan gunung yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu diminta tetap waspada dan menjauhi radius 4,5 kilometer dari puncak erupsi atau Kawah Verbeek.
Hal itu dinyatakan Komanda Korem (Danrem) 032/Wirabraja Brigjen TNI Rayen Obersyl. "Alhamdulillah hingga saat ini yang kami ungsikan dari radius 4,5 kilometer hanya 46 KK. Saya berharap pemerintah daerah berpikir untuk merelokasi warga atau paling tidak kita aman dari radius 4,5 kilometer," katanya, Selasa (23/1/2024).
Ia menyebutkan, 46 KK tersebut berasal dari Kabupaten Agam dan memilih mengungsi ke rumah-rumah keluarga, bukan ke tenda atau lokasi yang disiapkan pemerintah daerah.
Menurutnya, jika masyarakat tetap berkeinginan berkebun di zona 4,5 kilometer dengan pertimbangan kelangsungan hidup atau mata pencarian, hal itu mungkin masih bisa ditolerir. Namun, untuk bermukim pihaknya tidak menganjurkan.
Baca Juga: Erupsi Gunung Marapi Kembali Meningkat, Sehari Meletus 3 Kali
"Kalau mereka berupaya untuk berkebun silakan saja, namun kalau sudah dihuni, semestinya radius 4,5 kilometer itu sudah tidak ditempati," ujar Danrem Rayen.
Ia mengatakan relokasi 46 KK merupakan salah satu usulan yang akan disampaikan kepada pemerintah daerah. Harapannya, pemangku kepentingan terkait sudah menyiapkan lokasi pengungsian Gunung Marapi.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat Rudi Rinaldi mengatakan telah melakukan beberapa kali koordinasi persiapan mitigasi dengan BPBD Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang, apabila terjadi kemungkinan terburuk.
Teranyar, BPBD Sumbar akan membentuk posko pendamping Gunung Marapi yang dipusatkan di gedung instansi tersebut. Posko ini memiliki sejumlah tugas utama antara lain koordinasi antar-Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait erupsi Gunung Marapi.
"Di posko ini akan kami siapkan dua televisi yang digunakan untuk memonitor langsung kondisi aktivitas Gunung Marapi," ujarnya. (Antara)
Baca Juga: Pengembangan Sumber Daya Alam di Sumbar Disarankan Tiru Jepang, Ini Alasannya
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Lebaran Aman dengan BRI: Hindari Penipuan dan Kejahatan Siber
-
BRI Berkontribusi dalam Konservasi Laut Gili Matra Melalui Program Menanam Grow & Green
-
Nikmati Keandalan BRImo: Transaksi Tanpa Hambatan Selama Lebaran 2025
-
Jumlah Pemudik Lebaran 2025 di Bandara Minangkabau Berkurang Dibanding Tahun Lalu
-
Transaksi Keuangan Tetap Bisa Dilakukan, 1 Juta AgenBRILink BRI Tangani Transaksi dan Pembayaran