Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 28 Desember 2023 | 08:24 WIB
Profil Nurindra Charismiadji jubir Timnas AMIN yang ditahan kasus pajak dan TPPU. [indracharismiadji.com]

Ternyata hati Nurindra terketuk untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia setelah membaca berita mengenai kondisi Indonesia.

“Di koran-koran dan televisi, saya selalu membaca, melihat, dan mendengar bahwa Indonesia sangat banyak masalah. Itu yang mendorong saya pulang ke Indonesia,” katanya dikutip dari website indracharismiadji.com.

Saat itu keputusan Indra pulang ke Indonesia mendapat tentangan dari sejumlah temannya di Amerika Serikat. Indra sampai dibilang bodoh oleh rekan-rekannya karena pulang ke Indonesia saat kondisi masih kacau.

Tapi, karena dorongan hati yang demikian kuat, ayah dua anak ini berani meninggalkan gaji sekitar Rp 500 juta untuk memulai dari nol di negaranya sendiri.

Baca Juga: Wajah Anies Baswedan Kena Pukul di Tengah Kerumunan, Sikap Netizen Pro Kontra

“Kalau bukan orang Indonesia sendiri yang memperbaiki, lalu siapa lagi ?” kata pria yang hobi membaca buku ini.

Kiprahnya di Indonesia dimulai dengan memperkenalkan CALL (Computer-Assisted Language Learning) atau pemelajaran bahasa dengan bantuan komputer untuk pertama kalinya di berbagai lembaga pendidikan.

Indra Charismiadji lalu lebih dikenal seorang pemerhati dan praktisi pendidikan dengan spesialisasi di Pembelajaran Abad 21 atau Edukasi 4.0.

Sepak terjang beliau dalam membangun pendidikan Indonesia membuahkan penghargaan “Anugerah Pendidikan Indonesia” dari Ikatan Guru Indonesia (IGI) pada tahun 2018.

Tahun 2019 yang lalu, Indra mengambil sebuah langkah yang besar dalam karirnya untuk beralih dari korporasi yang berorientasi pada laba menjadi pimpinan sebuah organisasi nirlaba dalam bidang pendidikan, Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS) sebagai Direktur Eksekutif.

Baca Juga: Jadwal Kampanye Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar Hari Ini di Jawa Timur

“Saya bisa lebih banyak berbuat untuk dunia pendidikan sekarang tanpa terbebani target-target korporasi,” imbuh pria berkacamata ini.

Load More