Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Rabu, 27 Desember 2023 | 20:02 WIB
Ilustrasi Anies Baswedan. Acara desak Anies dianggap tidak mengangkat elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. [Istimewa]

SuaraSumbar.id - Calon Presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan memiliki program menarik dalam kampanye Pilpres 2024 yang bernama Desak Anies.

Desak Anies diselenggarakan di tiap daerah yang dikunjungi Anies Baswedan. Di acara ini, timses Anies mengundang semua lapisan masyarakat untuk berdialog.

Tidak hanya pendukung, acara Desak Anies juga terbuka bagi para swing voters atau pemilih yang belum menentukan pilihan bahkan para haters sekalipun.  

Anies Baswedan membuka diri untuk dikritik, dimaki, oleh masyarakat yang hadir di acara Desak Anies. Masyarakat juga bisa menyampaikan keluh kesahnya kepada Anies.

Baca Juga: Pro Kontra Anies Diduga Dipukul di Tengah Pendukung, Netizen Bongkar Faktanya

Banyak orang menganggap program Desak Anies ini menyasar para pemilih dari kalangan menengah terdidik yang belum menentukan pilihan pada Pilpres 2024. 

Seorang netizen pun mengkritisi hal ini. Akun @Hirfandiyansa di Platform X mengatakan, program Desak Anies tidak mengangkat elektabilitas Anies Baswedan.

Akun ini mengacu pada hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menempatkan paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di urutan ketiga dalam hal elektabilitas.

"Hampir sebulan keliling Desak Anies ini tapi engga bikin ngangkat surveynya. Trennya malah turun. Hehe. Ramai di Twitter doang," kicau akun @Hirfandiyansa.

Mengacu pada survei Indikator itu, akun tersebut menyindir soal acara Desak Anies yang katanya menyasar kalangan menengah atas terdidik.

Baca Juga: Elektabilitas AMIN Masih di Bawah Prabowo-Gibran dari Beberapa Survei Ini

"Tapi menurut survei enggak begitu hasilnya. Pekerjaan seperti dokter, pengusaha, konsultan dan sejenisnya malah tertinggal jauh dari 02. Untuk pendidikan SMA dan Kuliah gitu juga beda jauh. Hehe," tuturnya.

Dalam data survei Indikator, terlihat pemilih Anies-Muhaimin dari latar belakang pendidikan yang kuliah hanya 29,4 persen. Sementara Prabowo-Gibran mendapat 45,8 persen.

Dari sisi pekerjaan seperti dokter, pengusaha, konsultan, pemilih Anies-Muhaimin hanya 29,9 persen sedangkan Prabowo-Gibran 41,2 persen.

Load More