Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Jum'at, 21 Juli 2023 | 13:46 WIB
Tiga terdakwa dugaan korupsi RSUD Pasaman Barat jalani persidangan di PN Padang. [Suara.com/B Rahmat]

"Sekali lagi, sebagai orang awam dalam hal ini, tentu saya tidak langsung menyetujui, karena ini proyek besar Pemerintah Daerah. Selanjutnya saya berdiskusi dan konsultasi dengan BPKP," ungkapnya.

Setelah beberapa kali didesak untuk melakukan pencarian, akhirnya Heru mendapatkan pesan WA dari Sekda Pasaman Barat, Yudesri berisi pengancaman.

Bukti chat itulah yang diperlihatkan oleh Penasehat Hukum (PH) terdakwa, Rahmi Jasim kepada Majelis Hakim. Lantas, bukti chat itupun dibenarkan oleh kliennya.

Menurut Rahmi, Sekda Pemkab Pasbar pernah mengirimkan pesan melalu WhatsApp pada tanggal 29 Oktober 2019 kepada kliennya untuk segera mencairkan termen yang dimintai investor.

Baca Juga: Tersangka Dugaan Korupsi RSUD Pasaman Barat Balikkan Uang Gratifikasi Rp 100 Juta

Dalam isi chat itu ditujukan kepada kliennya dan dr Renu. Jika tidak mau menandatangani pencairan dana atau SPM, akan diberikan teguran tertulis dari bupati.

"Kalau tidak kooperatif, akan kita berikan teguran tertulis dari bupati dan tentunya akan sangat berpengaruh terhadap karier yang bersangkutan kedepannya dan menjadi dalam catatan sejarah perjalanan dinas mereka," ungkap Rahmi membacakan isi chat itu dihadapan majelis.

"Besok dipanggil dr Reni itu, kalau dr Heru mau menandatangani. Tapi kata dr Heru, dr Reni tidak mau, besok akan saya panggil pak Sekda. Panggil keduanya supaya jelas siapa yang tidak mau. Dan yang mau tanda tangan maupun tidak suruh buat surat," katanya lagi.

Semua isi pesan yang dibacakan Rahmi dibenarkan kliennya itu. Singkat cerita, terdakwa Heru akhirnya yakin melakukan pencairan sesuai permintaan investor pada tanggal 11 November setelah pihak MK melakukan peninjauan langsung kelapangan.

"Kemudian keyakinan saya untuk melakukan pencairan semakin kuat dengan telah diadakannya rapat yang dihadiri oleh seluruh pihak dalam pembangunan. Ditambah lagi jaksa juga ikut mengawal, sehingga pembangunan aman," kata Heru.

Baca Juga: 13 Terdakwa Kasus Dugaan Korupsi Ganti Rugi Lahan Tol Padang-Pekanbaru Divonis Bebas

Di sisi lain, terdakwa Budi Sujono dan Yuswardi juga memberikan kesaksian bahwa mereka juga sangat awam dalam pembangunan fisik. Keduanya diangkat menjadi Dirut menggantikan terdakwa Heru dan PPK dalam keberlanjutan proyek pembangunan RSUD.

Load More