Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 21 Maret 2023 | 18:31 WIB
Warga serbu daging segar dalam tradisi 'Mambantai' di Kuranji Padang. [Suara.com/B Rahmat]

SuaraSumbar.id - Mambantai (menyembelih hewan ternak) menjadi tradisi jelang Ramadhan di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Dimana, warga menyembelih atau membeli daging sapi, kerbau, hingga ayam untuk membuat masakan jelang bulan puasa tiba.

Dalam tradisi mambantai, pedagang daging langsung membawa hewan ternak berupa sapi dan kerbau ke lokasi penyembelihan. Kemudian disaksikan oleh pembeli dan masyarakat sekitar.

Kondisi ini terlihat di kawasan Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji, Kota Padang. Warga tampak beramai-ramai membeli daging segar pada Selasa (21/3/2023).

Seorang warga, Lili Suryani (53) mengatakan, tradisi mambantai ini selalu dilaksanakan dalam waktu hari besar Islam.

Baca Juga: Menjelang Ramadhan 2023, Harga Kebutuhan Bahan Pokok di Jawa Barat Naik, Apa Saja?

"Jadi dalam tradisi ini warga akan mendapatkan daging segar karena warga langsung menyaksikan proses penyembelihan," katanya.

Selain itu, kata Lili, daging dijual di dengan harga relatif murah jika dibandingkan di pasar-pasar. "Harga daging dijual Rp 150 ribu perkilogram. Harganya standar, tidak mahal dan juga tidak juga rendah," jelasnya.

Menurutnya, dagingnya di beli untuk disimpan sebagian dan tidak langsung dimasak semuanya. Daging tersebut digunakan untuk bahan rendang dan dendeng.

"Rendang ini adalah makanam menu wajib untuk sahur dan berbuka pertama di bulan suci Ramadhan," tuturnya.

Sementara itu, pedagang daging sapi, Iwan mengatakan, tradisi biasanya dilaksanakan selama dua hari jelang masuknya bulan suci Ramadhan.

Baca Juga: 40 Ucapan Menyambut Bulan Ramadhan 2023 untuk Teman, Keluarga, dan Caption Media Sosial

Pedagang yang hadir untuk berjualan tidak hanya dari Kota Padang, melainkan juga ada dari luar daerah, seperi Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman.

"Perbedaan membeli daging dengan di Pasar adalah hewan ternaknya masih hidup dan disembelih di tempat dan disaksikan oleh masyarakat," pungkasnya.

Kontributor : B Rahmat

Load More