SuaraSumbar.id - Budidaya udang vaname cukup menjanjikan dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat. Hal itu telah dicontohkan UPTD Balai Pembenihan Budidaya Air Laut dan Payau (BPBALP) Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Sumbar di Teluk Buo, Kota Padang.
"Kita tidak hanya berteori, tetapi sudah mencoba dan hasilnya bagus," kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah saat meninjau BPBALP beberapa waktu lalu.
Menurut Mahyeld, apa yang telah dilakukan pihaknya bisa menjadi percontohan bagi masyarakat tentang bagaimana potensi ekonomi dari budidaya udang vaname di Sumbar.
"Ada 7 kabupaten dan kota di Sumbar yang berpotensi untuk pembudidayaan udang vaname. Masing-masingnya, Mentawai, Pesisir Selatan, Padang, Pariaman, Padang Pariaman, Agam dan Pasaman Barat ," ujar Mahyeldi.
Sejak tahun 2021 itu, pihaknya telah mendorong pemerintah kabupaten dan kota untuk menyiapkan kawasan untuk pengembangan budidaya udang vaname tersebut. Sebab, langkah itu dinilai efektif untuk meningkatkan perekonomian daerah.
"Dari awal sudah kami ingatkan, kabupaten kota agar segera menyiapkan RTRW penataan kawasan budidaya vaname, semoga semua itu telah ada," tuturnya.
Dari informasi para ahli, kualitas air laut di Sumbar jauh lebih baik dibandingkan daerah lain. Sebab secara geografis, lautnya berdekatan dengan Samudera Hindia yang sangat cocok untuk budidaya udang vaname.
"Prospek pengembangan udang vaname di Sumbar cukup besar, lingkungan sangat mendukung, ini harus dioptimalkan," katanya.
Mahyeldi meminta DKP dapat berkolaborasi dengan pihak terkait untuk menyiapkan skema hilirisasi dan pola pemasaran hasil budidaya masyarakat.
"Kedepan diharapkan, Dinas Kelautan bisa merancang untuk hilirisasi hingga pola pemasaran hasil budidaya, agar masyarakat dapat termudahkan,"harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Barat, Reti Wafda melaporkan bahwa UPTD BPBALP memiliki luas lahan sekitar 1,2 hektare, dimana sebagian dari lahan tersebut dimanfaatkan sebagai media percontohan budidaya.
"Kami memiliki lahan untuk media percontohan pengembangan budidaya, artinya apa yang diwacanakan Pemprov itu telah melalui kajian," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Program Perhutanan Sosial di Sumbar Dituntut Jadi Lokomotif Perekonomian Masyarakat Sekitar Kawasan Hutan
-
BUMNag Harus Jadi Penggerak Ekonomi, Produknya Jangan Keliru
-
Tak Ingin BIM Turun Status, Pemprov Sumbar Janji Siap Berjuang
-
Mahyeldi Ingin Rute Internasional Bandara Minangkabau Dikembangkan, Ini Alasannya
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Pascabanjir Aceh Tamiang: Santri Darul Mukhlisin Siap Kembali ke Sekolah Berkat Kementerian PU
-
Jalan Nasional Aceh Tamiang Dikebut Pulih, Tim Kementerian PU Kerja Lembur Siang-Malam
-
Jalan Nasional MedanAceh Tamiang Kembali Pulih, Aktivitas Warga Mulai Bangkit Usai Banjir Bandang
-
Jembatan Krueng Tamiang Akhirnya Dibuka, Arus Lalu Lintas Aceh Tamiang Kembali Bergerak Lancar
-
Jalur Vital MedanAceh Tamiang Akhirnya Normal Lagi, Warga Bahagia: Kami Bisa Jualan Lagi!