SuaraSumbar.id - Program perhutanan sosial di Sumatera Barat (Sumbar) diyakini mampu menjadi penguat perekonomian masyarakat sekitar kawasan hutan. Agar pemerataan manfaatnya terwujud, masyarakat perlu diedukasi lebih lanjut tentang pola pemanfaatan itu sendiri.
Hal itu dinyatakan Gubernur Sumbar Mahyeldi saat meresmikan pembukaan gerai kopi "Solok Radjo" di area Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Kabupaten Padang Pariaman, beberapa waktu lalu.
"Sekarang sudah ada perkebunan kopi yang ditanam di area perhutanan sosial dan telah menghasilkan secara ekonomi. Artinya, ini ada peluang yang bisa dioptimalkan bagi masyarakat kawasan hutan," katanya.
Dari catatan hingga awal 2023, kata Mahyeldi, terdapat 199 kawasan yang masuk dalam perhutanan sosial di Sumbar. Sementara itu, capaian luas perizinan perhutanan sosial di Sumbar sudah mencapai 271.745 hektare. Rencananya, tahun ini juga dialokasikan 50 ribu hektare lahan hutan yang akan dikelola dengan skema perhutanan sosial.
"Dari segi ketersediaan lahan, kita cukup. Bahkan tahun 2023 ini kita akan alokasikan lagi 50 ribu hektare lahan hutan untuk dikelola dengan skema perhutanan sosial," bebernya.
Menurutnya, agar pemerataan manfaat terjadi, pihaknya bersama unsur terkait terus meningkatkan sosialisasi dan edukasi terkait pola pemanfaatan perhutanan sosial kepada masyarakat sekitar kawasan hutan. Saat ini, sebagian penggarap memang masih terbatas dalam hilirisasi dan pemasaran produk.
"Dalam pengelolaan masyarakat harus diedukasi, agar produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pasar, mereka harus mudah dari segi pemasaran dan distribusi produk," tegas Mahyeldi.
Gubernur juga mengingatkan, selain jenis produk, masyarakat juga harus memastikan kualitas agar dalam pengelolaan perhutanan sosial, masyarakat memperoleh hasil maksimal.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Yozarwardi menyampaikan bahwa kehadiran produk kopi hasil penanaman di area perhutanan sosial pada Bandar Udara merupakan yang pertama di Sumatera Barat bahkan mungkin juga di Indonesia. Ia berharap, semoga ini adalah pertanda untuk kemajuan perekonomian masyarakat sekitar kawasan hutan.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Gubernur Sumbar Berharap Pers Jadi Alat Pemersatu Bangsa
"Adanya Gerai Kopi Radjo di Bandara, membuktikan bahwa Program Perhutanan Sosial bisa menjadi solusi penguatan ekonomi masyarakat sekitar kawasan hutan, ini yang harus dimanfaatkan oleh masyarakat," ulas Yozarwardi.
Berita Terkait
-
Legiman Bingung Diajak Ngobrol Jokowi Soal Pemanfaatan Lahan, Dikit-dikit Sebut Pak RT
-
BUMNag Harus Jadi Penggerak Ekonomi, Produknya Jangan Keliru
-
Tak Ingin BIM Turun Status, Pemprov Sumbar Janji Siap Berjuang
-
Perluas Perhutanan Sosial, Sumbar Alokasikan 50 Hektare Lahan di 2023
-
Mahyeldi Ingin Rute Internasional Bandara Minangkabau Dikembangkan, Ini Alasannya
Tag
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
Damkar Ungkap Kebakaran di Pabrik Karet di Padang Sulit Dipadamkan: Karet Mentah
-
Pabrik Karet di Padang Terbakar, Api Tak Kunjung Padam
-
Gudang Diduga Penimbunan BBM Ilegal Terbakar di Bukittinggi, Disertai Ledakan
-
Sering Pakai Lipstik? Begini Cara Cegah Bibir Kering
-
Kumpulan 5 Link DANA Kaget Aktif Terbaru, Hati-hati Penipuan Tautan Saldo Gratis!