Riki Chandra
Jum'at, 22 Agustus 2025 | 15:06 WIB
Pos SAR Pasaman bersama tim gabungan dan keluarga korban sepakat menghentikan pencarian terhadap korban hanyut di Sungai Batang Pasaman, Kecamatan Talamau, Kamis (21/8/2025). [Dok. Antara]

SuaraSumbar.id - Pencarian warga hanyut di Sungai Batang Pasaman resmi dihentikan oleh Tim Gabungan Pos SAR Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar), sejak Kamis (21/8/2025) sore. Keputusan itu diambil setelah upaya pencarian dilakukan selama tujuh hari tanpa hasil.

"Sejak Kamis (21/8) sekitar pukul 18.00 WIB pencarian terhadap korban Erman (35) kita hentikan berdasarkan kesepakatan tim dan keluarga karena pencarian sudah dilakukan selama tujuh hari," kata Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Pos SAR Pasaman, Novi Yurandi, Jumat (22/8/2025).

Menurut Novi, penghentian pencarian korban hanyut tersebut merupakan hasil musyawarah dengan unsur SAR, pihak wali nagari, serta keluarga korban.

"Dengan tidak ditemukannya tanda-tanda keberadaan korban maka operasi SAR ditutup, selanjutnya dilakukan pemantauan. Operasi SAR akan dibuka kembali jika menemukan tanda-tanda korban," katanya.

Sejak korban dilaporkan hanyut pada Kamis (14/8/2025) lalu, tim gabungan sudah melakukan penyisiran sejauh 27,6 kilometer dari titik awal di Kecamatan Talamau.

Namun, hingga pencarian hari ketujuh, korban hanyut di Sungai Batang Pasaman itu belum juga ditemukan.

Peristiwa nahas tersebut bermula ketika empat warga, yakni Asba (31), Reza (25), Erman (35), dan Aldi (25), berusaha menyeberangi sungai. Tiba-tiba, air bah datang dan menyeret mereka. Dua orang berhasil selamat, yakni Asba dan Reza, sementara Aldi ditemukan meninggal dunia pada Minggu (17/8). Hingga kini, Erman masih dinyatakan hilang.

Sebelumnya, warga sempat melakukan pencarian secara mandiri, namun tidak membuahkan hasil. Akhirnya, mereka meminta bantuan dari Kantor SAR Padang untuk menggelar operasi pencarian.

Novi menambahkan, meskipun operasi resmi ditutup, pemantauan tetap dilakukan untuk mengantisipasi adanya tanda-tanda keberadaan korban. "Mudah-mudahan ke depannya ada petunjuk atau tanda-tanda keberadaan korban," ucapnya.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar lebih waspada mengingat kondisi cuaca saat ini yang tidak menentu dan berpotensi meningkatkan risiko banjir bandang maupun arus sungai yang deras. (Antara)

Load More