SuaraSumbar.id - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero memastikan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh perlintasan sebidang di Sumatera Barat (Sumbar).
Langkah ini diambil setelah terjadinya kecelakaan maut yang melibatkan satu unit minibus dengan Kereta Api Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di kawasan Jati, Kota Padang, Kamis (21/8/2025). Insiden tersebut menewaskan dua orang penumpang mobil yang berstatus pelajar SMA.
"Ini merupakan sebuah fakta dan harus kita perbaiki ke depannya bahwa perlintasan-perlintasan sebidang ini harus dievaluasi," kata Direktur Keselamatan dan Keamanan PT KAI Persero, Dadan Rudiansyah, Jumat (22/8/2025).
Menurut Dadan, hasil tinjauan di lokasi kecelakaan menunjukkan bahwa konstruksi perlintasan sebidang Sumbar di kawasan Jati tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan.
"Pada perlintasan sebidang tidak boleh ada tanjakan atau turunan karena membahayakan kendaraan yang melintas," ujarnya.
Seharusnya, pengemudi yang melintasi perlintasan kereta api tidak boleh dalam posisi menanjak atau menurun. Namun, kondisi tersebut justru ditemukan di lokasi kecelakaan maut di Kota Padang.
PT KAI pun berjanji segera berkoordinasi dengan Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas II Padang untuk mengevaluasi seluruh titik perlintasan sebidang Sumbar.
Senada dengan itu, Vice President Public Relations PT KAI, Anne Purba, menegaskan bahwa keselamatan menjadi prioritas utama.
"Kami terus berupaya mengedukasi dan menyosialisasikan keselamatan di perlintasan. KAI sadar bahwa perubahan harus terus dilakukan bersama pengguna jalan, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan," katanya.
Kecelakaan di perlintasan sebidang Sumbar bukan kali pertama terjadi. Berdasarkan data Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, sepanjang 2023 tercatat lebih dari 200 kasus kecelakaan di perlintasan sebidang di seluruh Indonesia.
Sebagian besar terjadi karena kelalaian pengguna jalan, kondisi konstruksi yang tidak sesuai standar, serta minimnya penjaga perlintasan.
Sebagai informasi, Sumatera Barat memiliki lebih dari 200 titik perlintasan sebidang, baik resmi maupun liar, yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota. Evaluasi yang dilakukan KAI diharapkan mampu menekan angka kecelakaan dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melintas. (Antara)
Berita Terkait
-
Masih Pikir-pikir Operasional KRL 24 Jam, Dirut KAI: Ini Tidak Simpel!
-
Baru Terjual 30 Persen, Kuota Tiket Kereta Api Jarak Jauh yang Didiskon Masih Melimpah
-
Daftar Rincian Diskon Tarif Transportasi untuk Libur Akhir Tahun
-
Resmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Prabowo Tekankan Kemajuan KA Nasional
-
Prabowo Setuju Rp5 Triliun untuk KAI Tambah Gerbong KRL Baru: untuk Rakyat Banyak Saya Tidak Ragu!
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Pasaman Barat Tetapkan Tanggap Darurat Bencana Sepekan, Ini Kata Bupati
-
Seorang Warga Palupuh Agam Tewas Tertimbun Tanah Longsor, Rumahnya Juga Tertimbun!
-
Oknum Pejabat di Padang Panjang Diduga Pasang CCTV di Kamar Mandi Kos, Rekam Mahasiswi Mandi!
-
Bangunan UIN Imam Bonjol Padang Ambruk, 4 Mobil Tertimbun hingga Proses Belajar Dihentikan!
-
Pemprov Sumbar Tak Bisa Eksekusi Bangunan di TWA Megamendung Lembah Anai, Ini Alasannya