“Kita berkewajiban membangun generasi emas. Selama ini kita lihat, kita pernah memiliki generasi emas. Para pemimpin bangsa di Indonesia. Tidak ada satu daerah pun di Indonesia memiliki pahlawan nasional terbanyak, kecuali Sumbar. Kalau begitu kita punya modal,” ujarnya.
Menurutnya, yang menyebabkan para pahlawan bisa menjadi pemimpin bangsa tak lepas dari adab dan ilmu. “Nilai-nilai adab dan ilmu itu terangkum dalam ABS-SBK,”katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPRD Sumbar Hidayat, mengapresiasi Dinas Kebudayaan Sumbar yang telah menggelar kegiatan ini demi menjaga, melestarikan dan meningkatkan pemahaman ABS-SBK untuk generasi muda.
“Ini generasi muda kita. Kita harus membangunnya, termasuk kearifan lokal, instrumennya tidak ada jalan lain selain pendidikan. Tidak mungkin di warung-warung,” katanya.
Sejauh ini, kata Hidayat, pembekalan nilai-nilai ABS-SBK bagi generasi muda cukup menginpsirasi. Hal itu bisa mengukur sejauh mana pemahaman siswa-siswa SMA memahami ABS-SBK.
“Sejauh mana mereka paham, seperti norma-norma, sumbang duo baleh. Bertutur kata, merespon lingkungan, kesopanan, cara berpakaian. Nyali berkomunikasi, literasi. Berbicara di deman umum. Ini penting,” katanya.
Dulu, Sumbar selain melahirkan pemimpin bangsa juga memiliki banyak diplomat. Meski begitu, kekuatan diplomasi secara skill, tanpa diiring etika, tidak laku. Orang akan lebih santun dan percaya jika saling menghargai.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Syaifullah mengatakan, nilai-nilai ABS-SBK bakal membentuk generasi berkarakter. Falsafah Minangkabau itu masih sangat relevan diimplementasikan dalam kehidupan masa kini.
“Sifatnya universal. ABS-SBK masih sangat relevan saat ini. Malahan sudah sangat tepat menanamkan nilai-nilai itu seiring dengan kuatnya budaya luar dengan mudah diterima generasi muda,” ujarnya.
Baca Juga: Ditemui Aliansi Mentawai ke Istana Gubernur Sumbar, Mahyeldi: Tidak Ada Deskriminasi
Adat di Sumbar juga tidak kaku. Sebab, secara perlahan nilai-nilai adat itu akan mengikuti nilai agama. “Adat itu berbuhul sentak. Tidak, berbuhul mati," tuturnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Sembilan Kepala Daerah Tak Setuju Konversi Bank Nagari ke Syariah, Gubernur Sumbar Sudah Tahu
-
Hakim Minta Hadirkan Gubernur Sumbar Mahyeldi di Sidang Korupsi KONI Padang
-
Buntut Kicauan Terdakwa, Hakim Perintah Jaksa Hadirkan Gubernur Mahyeldi di Sidang Korupsi KONI Padang
-
Fakta-fakta Tawuran Pelajar SMK di Padang: 2 Orang Dibacok Celurit, 6 Ditangkap Polisi
-
Pemprov Sumbar Wacanakan Pengantin Wajib Tanam 5 Batang Pohon Jelang Menikah, Ini Sasarannya
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Murah Tipe SUV Mei 2025: Harga Setara Motor, Pajak Murah, Perawatan Mudah
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
Pilihan
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
-
Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
Terkini
-
Kebakaran Pabrik Karet di Padang: 17 Jam Proses Pemadaman Api, Tim Inafis Olah TKP!
-
7 Link DANA Kaget Aktif Hari Ini, Cek Nomor HP Kamu Biar Dapat Saldo Gratis!
-
BRI Cetak Rekor, Portofolio Keuangan Berkelanjutan Capai Rp796 Triliun
-
Damkar Ungkap Kebakaran di Pabrik Karet di Padang Sulit Dipadamkan: Karet Mentah
-
Pabrik Karet di Padang Terbakar, Api Tak Kunjung Padam