SuaraSumbar.id - Seorang santriwati pondok pesantren (Ponpes) Sumatera Thawalib Parabek di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), dilaporkan tewas usai terjatuh dari lantai 6 asrama putri ponpes tersebut.
Korban berinisial MF (14) asal Painan, Pesisir Selatan. Saat ini, korban duduk di kelas 3 Ponpes Sumatera Thawalib Parabek. Informasinya, korban terjatuh saat memijak loteng di lantai enam bangunan asrama putri yang beralamat di Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam itu.
Kapolsek Banuhampu, AKP Yulandi membenarkan informasi tersebut. Namun, dia sedikit menyesalkan kasus ini tidak langsung dilaporkan oleh pihak pesantren di hari kejadian perkara.
"Benar, kejadiannya pada Senin (1/8/2022). Kami sayangkan tidak ada laporan dari pihak Ponpes Parabek saat kejadian. Kami lakukan penyelidikan dengan memeriksa kesaksian beberapa santri yang ikut bersama korban serta pengurus Ponpes," katanya, Rabu (3/8/2022).
Baca Juga: Kabur Usai Cabuli Anak di Bawah Umur di Kebun Sawit Pasaman Barat, Pria Ini Diciduk di Riau
Menurutnya, saat kejadian, korban diketahui bersama sembilan orang santriwati lainnya menaiki loteng lantai puncak gedung asrama yang keperluannya ke atas sana masih diselidiki.
"Seluruh teman korban masih dalam keadaan trauma, kami mintai kesaksian, informasi sementara mereka menaiki atap loteng karena penasaran dan ingin melihat keadaan sekitar dari puncak," katanya.
Gedung Asrama Putri yang menampung hingga 500 santri itu memiliki ketinggian yang cukup mencolok hingga lebih kurang 18 meter.
Kabag Humas Ponpes Sumatera Thawalib Parabek, Taufik Hidayat mengatakan, pihaknya mengakui kelalaian karena tidak menginformasikan kejadian ke Kepolisian karena sibuk dan panik mengurus santriwati yang meninggal.
"Memang kami akui adanya kelalaian, baru hari ini kami laporkan ke kepolisian dan Kementerian Agama. Kkami pastikan tidak ada unsur kesengajaan menyembunyikan kejadian ini," katanya.
Baca Juga: 700 Unit Rumah Sepanjang Pantai Tiku Agam Terancam Abrasi
Ia mengatakan, keluarga korban juga menerima dengan ikhlas atas kejadian dan tidak menuntut pihak Ponpes.
"Kami telah menemui pihak keluarga korban di Painan, korban juga sudah dimakamkan kemarin Selasa (2/8/2022). Keluarga ikhlas karena murni ini musibah," katanya.
Taufik mengatakan, pihak pesantren akan melakukan evaluasi dan pembelajaran lagi terhadap kedisiplinan santri serta keamanan Gedung Asrama agar tidak terjadi kejadian serupa. (Antara)
Berita Terkait
-
Mudik Lebaran Gratis 2025 ke Sumbar Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
-
Menikmati Teh Telur, Minuman Tradisional Minang Kabau yang Mendunia
-
Siap SNPMB 2025? Berikut Daftar Jurusan di Universitas Andalas
-
Berlibur di Pulau Cubadak yang Memiliki Suasana seperti di Private Island
-
Erupsi Gunung Marapi: Kolom Abu Tebal Mengarah Utara dan Timur Laut
Tag
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Kecelakaan Beruntun di Lembah Anai, Satu Orang Meninggal Dunia
-
Pemko Payakumbuh Gelar Program Pesantren Sekolah Selama Ramadan 2025
-
Bareskrim Polri dan Polda Sumbar Tangkap Kurir Ganja 74 Kg di Pasaman Barat
-
Kebakaran Lahan Sawit di Pesisir Selatan, Petani Diperkirakan Rugi Rp 100 Juta
-
Kronologi Bocah Tertembak Senapan Angin di Rumah Dinas Dokter, Ayah Korban Ungkap Kondisi Terkini