SuaraSumbar.id - Total ikan mati di keramba jaring apung (KJA) Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), mencapai 1.445 ton. Jumlah tersebut berdasarkan data yang dirangkum oleh Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Agam.
Kepala DPKP Agam, Rosva Deswira mengatakan, jumlah tersebut diketahui dari hasil penghitungan penyuluh pertanian yang berasal dari ratusan KJA di sekitar Danau Maninjau.
Dari pendataan tersebut diketahui, kematian massal ikan meliputi Nagari Koto Malintang sebanyak 520 ton, Nagari Tanjung Sani 330 ton, Nagari Koto Kaciak 300 ton, Nagari Bayua 20 ton. Sementara itu untuk Nagari Maninjau 15 ton, Nagari Sungai Batang 50 ton dan Nagari Koto Gadang 220 ton.
"Untuk kematian ikan terbanyak terjadi di Koto Malintang sebanyak 520 ton, dan kematian terkecil Nagari Maninjau sebanyak 15 ton," katanya, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Rabu (29/12/2021).
Baca Juga: Bertambah Lagi, Ikan Mati di Danau Maninjau Hampir 1.000 Ton
Menurut Rosva, jika dikalkulasikan kerugian petani akibat kematian massal ikan sekitar Rp 28,9 miliar. hal itu sesuai harga jual ikan ditingkat petani Rp 20 ribu per kilogram.
Menurutnya, kematian massal ini dipicu curah hujan disertai angin kencang yang terjadi beberapa waktu terakhir. Hal itu menyebabkan sedimen yang mengendap di dasar naik ke permukaan danau, kondisi ini membuat kadar oksigen berkurang di air dan ikan menjadi pusing dan mati.
Tidak hanya itu saja banyaknya bangkai ikan yang mengapung di permukaan danau membuat kondisi air semakin tercemar, hal itu memicu kematian ikan menjadi semakin banyak.
"Kita sudah mengimbau masyarakat untuk tidak membuang bangkai ikan ke danau, lebih baik dibawa ke darat dan dikubur," tuturnya.
Pihaknya juga mengimbau para petani untuk segera memanen ikan yang berukuran cukup besar, atau memindahkannya ke kolam air darat hal itu untuk mengurangi jumlah kematian ikan dan kerugian materil.
Baca Juga: 912 Ton Ikan Mati di Danau Maninjau, Kerugian Capai Rp 18 Miliar Lebih
Berita Terkait
-
Detik-detik Warga Agam Bertemu Harimau Sumatera Saat Buru Babi, Tubuh Gemetar di Atas Pohon Setinggi 15 Meter!
-
Ngeri, Penampakan Ribuan Ikan Mati Akibat Gelombang Panas di Vietnam
-
Ribuan Ikan Mendadak Mati Di Sungai Cileungsi, Polisi Turun Tangan
-
Prediksi Nostradamus 2023: Pemanasan Global dan Banyak Ikan Mati
-
Usaha Konservasi Lahan Basah Terapung di Danau Maninjau
Tag
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Strategi Songket PaSH Tingkatkan Penjualan: Terus Hadirkan Inovasi dan Adaptasi Pasar
-
Terungkap! Mayat Perempuan dalam Karung di Tanah Datar Pelajar MTSN, Bernama Cinta dan Bertato di Lengan Kiri!
-
Misteri Mayat Perempuan dalam Karung di Tanah Datar: Leher Bekas Dicekik, Punggung Bekas Dicakar!
-
Geger Penemuan Mayat Perempuan dalam Karung, Dibuang di Pinggir Jalan Tanah Datar!
-
Gunung Marapi Erupsi Lagi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter