Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 14 Desember 2021 | 21:34 WIB
Pemilik KJA di Danau Maninjau sedang memanen ikan miliknya. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Total ikan Keramba Jaring Apung (KJA) Danau Maninjau, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), kini mencapai 552 ton.

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Rosva Deswira mengatakan, sebelumnya, jumlah ikan mati hanya 362 ton pada Senin (13/12/2021). Namun hari ini, Selasa (14/12/2021), bertambah 190 ton.

"Ikan mati ini bertambah di Nagari Koto Gadang Anam Koto sekitar 190 ton," katanya.

Sebelumnya, ikan mati di Nagari Koto Gadang Anam Koto hanya 10 ton. Namun totalnya kini menjadi 200 ton.

Baca Juga: Ratusan Ton Ikan di Danau Maninjau Mati, Penyebabnya Karena Ini

Sementara kematian ikan lainnya tersebar di Nagari Tanjung Sani 50 ton, Nagari Koto Kaciak 300 ton dan Nagari Koto Malintang dua ton.

"Jumlah ikan mati sekitar 552 ton di empat nagari itu terjadi sejak beberapa hari lalu. Kematian ikan akibat oksigen berkurang di dalam danau setelah hujan disertai angin kencang melanda daerah itu," katanya.

Sebagian petani di Koto Gadang Anam Koto melakukan panen secara dini untuk mengurangi kerugian.

Ikan yang dipanen itu sudah siap panen dan langsung mereka packing untuk dikirim ke pasar tradisional. Sedangkan bangkai ikan mati tidak dibuang ke dalam danau.

"Petani sangat peduli terhadap lingkungan. Bangkai ikan di perairan daerah itu merupakan kiriman dari daerah lain," katanya.

Baca Juga: Kekurangan Oksigen, Ikan di Danau Maninjau Mati Bertambah Jadi 362 Ton

Menurut Deswira, ikan mati bisa diolah menjadi tepung. Namun teknologi pengolahan itu belum bisa lantaran lemak ikan di Danau Maninjau cukup tinggi.

Padahal, alat untuk mengolah tepung sudah ada. "Ke depan kami berusaha bagaimana ikan bisa diolah menjadi tepung," tuturnya. (Antara)

Load More