Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 06 Desember 2021 | 21:16 WIB
Jejak harimau di dekat kandang sapi warga Agam. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) kembali muncul di Maua Hilia, Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Selareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar). Satwa dilindungi dilaporkan sempat mengejar lima ekor sapi warga setempat pada Senin (6/12/2021).

Pemilik sapi, Doni (19) mengatakan, kejadian itu diketahui saat ia hendak melihat sapi di kandang dengan jarak sekitar 100 meter dari rumahnya pada Senin pagi.

"Sampai di kandang, saya tidak menemukan dua ekor sapi milik saya beserta tiga ekor sapi milik Zara (35)," katanya.

Dia juga menemukan jejak harimau di sekitar kandang sapi. Lantas, Doni pun mencari keberadaan lima ekor sapi tersebut.

Baca Juga: Pasca Letusan Semeru, Gunung Marapi di Sumbar Waspada

Lantaran tak kunjung ditemukan, ia pun mencari di sekitar perbukitan dengan jarak 300 meter dari kandang.

"Kelima ekor sapi itu saya temukan dan langsung saya bawa ke rumah. Saat ini, sapi itu saya kandangkan di halaman rumah," katanya.

Ia menambahkan, sapi tersebut tidak diikat di kandang, sehingga saat harimau menyerang ternak, langsung melarikan diri ke lokasi lebih aman.

Lokasi kandangnya tidak jauh dari lokasi dua ekor sapi yang dimangsa harimau pada Selasa (30/11/2021) dan hanya berjarak sekitar 300 meter.

Sementara itu, Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, Ade Putra menambahkan pihaknya mendapatkan konflik manusia dengan satwa berupa harimau pada Senin (6/12) malam.

Baca Juga: Kapolres Agam Larang Warga Dekati Babi Hutan yang Mati Mendadak

"Kami akan turun ke lokasi untuk melakukan penanganan pada Selasa (7/12) pagi untuk memastikan apakah satwa yang muncul saat ini sama dengan individu beberapa hari sebelumnya, dan tidak tertutup kemungkinan bakal dilakukan upaya evakuasi dengan memasang kandang jebak, mengingat upaya pengusiran telah kita lakukan selama empat hari," katanya.

Sebelumnya, Tim KSDA Agam telah menangani konflik manusia dengan satwa jenis harimau dengan cara memasang dua kamera jebak di lokasi dua ekor sapi milik Rano (38) dimangsa harimau.

Setelah itu, Tim Resor KSDA Agam beserta masyarakat setempat melakukan pengusiran harimau pada malam hari.

"Setelah dilakukan pengusiran selama tiga hari, satwa sudah mengarah ke kawasan hutan lindung Agam yang berbatasan dengan Pasaman," katanya. (Antara)

Load More