SuaraSumbar.id - Bangkai babi hutan yang ditemukan mati mendadak di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), diperiksa. Pengambilan sampel dilakukan untuk mendeteksi apakah hewan tersebut terpapar virus African Swine Fever (ASF) atau virus flu babi Afrika.
Pengambilan sampel bangkai babi hutan ini dilakukan oleh Tim gabungan dari Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang turun ke lokasi babi mati mendadak di Rimbo Ateh Ikia Maua Hilia, Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Rabu (8/12/2021).
Tim gabungan berasal dari Balai Veteriner Bukittinggi, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan Sumbar dan didampingi Dinas Pertanian Agam dan Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam.
Dokter Hewan Balai Veteriner Bukittinggi mengatakan, sampel yang ditemukan hanya berupa tulang tengkorak, tulang bagian tubuh lainnya dan tanah lokasi babi mati mendadak.
Baca Juga: Marah Ditegur Kecilkan Suara Musik, Pria di Padang Siram Bidan dengan Air Panas
"Kita hanya menemukam tulang tengkorak, tulang bagian tubuh lainnya dan tanah, karena babi mati sekitar beberapa hari lalu," katanya.
Ia mengatakan, sampel ini akan dibawa ke Laboratorium Balai Viteriner Bukittinggi untuk diperiksa apakah sampel terpapar virus African Swine Fever (ASF) atau virus flu babi Afrika.
Hasil ini keluar tergantung masuknya sampel ke laboratorium dan apabila sudah masuk hasil bisa keluar kurang dari satu minggi.
"Apabila sampel masuk segera, maka beberapa hari kedepan atau paling lambat satu minggu akan keluar," katanya.
Sementara itu, Koordinator Urusan Konservasi Keanekaragaman Hayati BKSDA Sumbar, Windarti menambahkan, BKSDA Sumbar telah menerima dua laporan babi hutan mati secara mendadak semenjak 2020.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Gadang, Rumah Adat Sumatera Barat
Laporan pertama, kematian babi secara massal di Pasaman Barat sekitar 80 ekor pada 2020 dan di Agam sekitar 50 ekor pada 2021.
"Kami menerima dua laporan kematian babi secara mendadak dan tidak menutup kemungkinan ada kematian babi lainnya, tetapi tidak dilaporkan warga," katanya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Agam, Farid Muslim mengimbau warga untuk segera melaporkan adanya kematian babi, agar sampel organ tubuh bisa diambil.
"Saya telah menyampaikan kepada petugas kesehatan hewan, wali nagari, jorong dan lainnya agar segera melaporkan kematian babi," katanya.
Kematian babi liar secara mendadak ini merupakan yang pertama di Agam. Untuk itu, pihaknya mengantisipasi meluasnya kematian ini. (Antara)
Berita Terkait
-
Ujaran Kebencian Selama Pilkada Serentak Lebih Banyak Dibandingkan Saat Pilpres, Ada Faktor Kesengajaan?
-
Tragis! Pria Italia Giulia Manfrini Tewas Saat Berselancar di Pantai Sumatera Barat: Dadanya Tertusuk Ikan Todak
-
15 Tewas, Tragedi Tambang Emas Ilegal Ambruk di Indonesia jadi Sorotan Media Asing
-
Ibunda Afif Ngadu ke DPR Minta Keadilan Sambil Menangis: Saya Tidak Ikhlas Pelaku Penganiayaan Belum Diungkap
-
Garis Keturunan Geni Faruk Ada Jejak Marga Abbas, Masih Punya Hubungan Darah dengan Ulama Besar Sumatera Barat?
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Kasus Polisi Tembak Mati Polisi di Solok Selatan, Sahroni Tekankan Hal Ini di Polda Sumbar
-
Perintah Kapolri, Propam dan Irwasum Tangani Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
-
Detik-detik AKP Dadang Tembak Mati AKP Ulil, Kompolnas: Kapolres Solok Selatan Berlindung di Ruang Tengah!
-
Lokasi Tambang Galian C Ilegal, Diduga Pemicu Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, 10 Bus Pariwisata di Sumbar Tak Laik Jalan