SuaraSumbar.id - Oknum polisi digerebek warga saat kedapatan indehoi alias bermesraan tengah malam dengan seorang gadis di sebuah rumah di Nagari Koto Tuo, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).
Oknum polisi berinisial D dan pasangannya berinisia I itu pun didenda masing-masing 100 sak semen. Setelah itu, dia pun dibawa ke Polres Bukittinggi.
"Kejadiannya sekitar jam 11 malam pada Selasa (7/12/2021) lalu, ada sekitar 30 orang warga yang turut menggerebek. Beruntung tidak terjadi kekerasan kepada kedua pelaku yang sempat mengaku sudah menikah tapi ternyata belum," kata Wali Jorong Lurah, Nagari Koto Tuo, Fadli Ilhami, Sabtu (11/12/2021).
Saat digerebek, oknum polisi itu hanya bisa menunjukkan surat keterangan akan menikah.
Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Wali Kota Bukittinggi Ingin Objek Wisata Tetap Buka
"Warga menginformasikan kepada kami bahwa dua minggu terakhir, oknum polisi D itu sering bolak balik ke rumah I dengan alasan sakit dan tidak ada yang mengurus," katanya.
Warga yang sudah geram akhirnya bersepakat untuk melakukan penggerebekan dan pada saat kejadian keduanya tertangkap basah sedang berduaan di rumah itu.
“Awalnya karena masih di jam berkunjung, warga masih bertoleransi namun sekitar pukul 11.00 malam, karena si tamu laki-laki tidak kunjung ke luar rumah, saya bersama beberapa warga sepakat mendatangi rumah tersebut,” ujarnya.
Ia mengatakan, keduanya dibawa ke Kantor Wali Nagari dan mengakui kesalahannya dan bersedia serta berjanji membayar sanksi adat berupa denda 100 sak semen masing-masing.
Ia mengatakan, perempuan berinisial I masih berstatus gadis kelahiran tahun 1999 dan bekerja di Pertokoan Aur Kuning. Sementara si pria berinisial D seorang polisi di jajaran Satlantas Polres Bukittinggi.
Baca Juga: Aqillah By Ria Modest Fashion Asal Bukittinggi, Inspirasi Wanita Indonedia
Fadli menjelaskan, warga yang menggerebek saat kejadian terdiri dari penduduk di dua jorong di Nagari Koto Tuo.
"Karena perbuatan ini tidak saja meresahkan warga dari Jorong Lurah, tapi juga dari Jorong Pakan Usang yang sering dilalui pelaku menuju rumah pasangannya," kata dia.
Untuk menghindari amukan massa, mobil pelaku dititipkan ke Polsek IV Koto hingga akhirnya dibawa ke Polres Bukittinggi.
Wali Jorong Fadli juga mengatakan, hukuman adat diberikan sesuai kesepakatan bersama yang diharapkan menjadi efek jera bagi kedua pelaku serta menjadi contoh agar tidak ada lagi kejadian serupa di daerahnya.
"Selain sanksi adat, kami juga diberikan informasi oleh pihak berwajib bahwa pelaku akan diproses secara hukum melalui aturan kepolisian," katanya.
Sementara itu, Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara mengatakan kepada wartawan bahwa oknum polisi tersebut masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut.
"Masih dalam proses, proses Riksa oleh Seksi Profesi dan Pengamanan (Sipropam)," kata Kapolres. (Antara)
Berita Terkait
-
600 Koleksi Sejarah Bukittinggi Tersimpan di Museum Rumah Adat Nan Baanjuang
-
Tegas, Polisi Sebut Laga Semifinal Liga Sumbar PSP Padang Vs PSKB Bukittinggi Tak Berizin
-
Anggota Polisi Diduga Aniaya Tahanan hingga Tewas Akhirnya Ditahan
-
PSP Padang Tuding Laga Semifinal Liga 3 Sumbar Lawan PSKB Bukittinggi Ilegal
Tag
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
Terkini
-
Tragedi Idul Adha: Jafar Meninggal Usai Ditendang Sapi Kurban
-
Pemkab Padang Pariaman: 1.500 Hewan Kurban Dipotong pada Idul Adha 1446 H
-
Tim Gabungan Gagalkan Penyelundupan 40 Kilogram Sabu Jaringan Aceh-Banten
-
Tragis! Petani di Agam Tewas Terjebak dalam Kebakaran Rumah Jelang Idul Adha 2025
-
7 Cara Hindari Covid-19 Saat Libur Panjang, Waspadai Kerumunan!