Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 27 Oktober 2021 | 19:09 WIB
Warga binaan Rutan Klas II B Padang Panjang sedang menjalani hafalan alquran. [Suara.com/ B. Rahmat]

SuaraSumbar.id - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) merupakan tempat para narapida menjalani hukuman, sebagai ganjaran kejahatan yang dilakukannya. Berbagai pelaku kejahatan disatukan dalam sel penjara.

Lapas Klas II B Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar), juga dihuni ratusan narapidana. Menariknya, para napi yang beragama Islam di lapas ini dilatih untuk belajar agama. Salah satunya, salat berjamaah dan menghafal alquran.

SuaraSumbar.id berkesempatan menyambangi Lapas Klas II B Padang Panjang disulap layaknya 'Pondok Pesantren' itu. Sejumlah narapidana tampak sibuk membaca alquran. Sebagian lainnya sedang mendengarkan pengajian.

Suasana rutan ini betul-betul rasa pesantren. Kamar hunian disediakan tempat tidur.

Baca Juga: Tangkap Dua Residivis Narkoba, Polres Bukittinggi Sita 9,5 Kilogram Ganja

"Ya, nuansanya rutan seperti pesantren. Bedanya di sini tidak bayar," Kepala Rutan Padang Panjang, Rudi Kristiawan, Rabu (27/10/2021).

Pihaknya juga memfasilitasi dengan pelayanan baik. Diantaranya disediakan klinik yang beroperasi dari hari Senin hingga Sabtu.

"Klinik tidak dipungut biaya se persen pun dan klinik juga sudah ada izin dari Dinas terkait dan diakui oleh pemerintah," katanya.

Rudi mengaku tidak ada perbedaan perlakuan terhadap tahanan. Karena sesuai arahan dari Kementrian agar mengedepankan pelayanan yang baik.

"Saat ini ada 158 orang warga binaan dari kapasitas 75 orang. Semuanya tidak ada yang dibedakan dalam hal pelayanan dan itu dilakukan secara gratis," tuturnya.

Baca Juga: Pemkot Padang Desak Warga Bayar Retribusi Makam di 3 TPU, Ini Ancamannya

Kontributor : B Rahmat

Load More