SuaraSumbar.id - Kasus hilangnya mahasiswi Universitas Negeri Padang (UNP) yang diduga dilarikan dukun di Pesisir Selatan mendapat perhatian serius lembaga Women’s Crisis Center (WCC) Nurani Perempuan Sumatera Barat (Sumbar).
Bahkan, Direktur Women’s Crisis Center (WCC) Nurani Perempuan, Rahmi Merry Yenti menyayangkan sikap pihak kampus yang terkesan lepas tangan soal kasus hilangnya seorang mahasiswinya di Pesisir Selatan.
“Korban hilang ketika ia hendak menuju pergi KKN kampus harus ikut menyikapi persoalan ini,” kata Merry saat dihubungi Covesia.com - jaringan Suara.com, Senin (19/7/2021).
Menurut Merry, pihak kampus mestinya mengeluarkan pernyataan yang bisa membuat keluarga korban tenang.
“Perempuan sangat rentan mengalami pelecehan, perkosaan dan kekerasan lainnya, apalagi di tempat yang dia baru seperti KKN," ujarnya.
Dia meminta agar pihak kampus harus lebih meningkatkan lagi kemanan bagi mahasiswa yang ikut KKN ke daerah-daerah. Walaupun itu daerahnya sendiri kejahatan akan selalu ada jadi perlu antisipasi dari kampus.
“Jangan sampai saat korban telah ditemukan, terjadi hal yang tak diinginkan dan kampus men-DO mahasiswi tersebut. Dia adalah korban yang seharusnya mendapatkan perlindungan,” imbuhnya.
Merry berharap pihak kepolisian bisa serius menangani kasus yang menimpa korban ini. Jangan sampai nanti ada kekerasan terhadap mahasiswi tersebut. Apalagi jika sampai diperkosa, lalu dinikahkan secara paksa.
Menurutnya, perempuan akan terus menerus menjadi korban bila hal tersebut terjadi.
Baca Juga: Dikenal Ramah, Ini Sosok Mahasiswi yang Diduga Dilarikan Dukun di Pesisir Selatan
Tak hanya itu, Merry juga mengingatkan pentingnya sosialisasi dan pendidikan terkait apa saja bentuk kekerasan, pelecehan agar perempuan lebih berani dan bisa mengatakan tidak.
“Pendidikan itu penting agar perempuan tidak mudah dirayu atau diiming-imingi. Karena saat ini sudah tidak ada ruang aman lagi bagi perempuan,” tambahnya.
Lingkungan harus menyadari bahwa bahaya ada dimana-mana. Jadi perangkat di desa atau daerah ketika nampak kekerasan jangan diam saja. Harus peduli agar tidak terjadi kekerasan.
“Jangan mentang mentang perempuan itu sudah dewasa lalu tak menghiraukan sama sekali masalahnya,” tukasnya.
Sebelumnya, Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) turut mengomentari kasus mahasiswinya yang diduga dibawa kabur oleh dukun saat melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pesisir Selatan.
Rektor UNP Ganefri mengatakan, kasus dugaan hilangnya mahasiswi tersebut tidak ada kaitannya dengan kegiatan KKN.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Harimau Sumatera Makin Mengganas di Agam, Ternak Warga Dimangsa dalam Kandang!
-
Apa Bahaya Rahim Copot? Dokter Sebut Perempuan Tak Lagi Bisa Punya Anak
-
CEK FAKTA: Purbaya Minta Gaji TNI Naik dan Turunkan Gaji Polisi, Benarkah?
-
14 Cara Ajukan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan 2025, Bisa Akses Mirip Pinjol Lewat JMO!
-
BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS untuk Perkuat Struktur Keuangan