SuaraSumbar.id - Lembaga Koordinasi Pemuda Masyarakat Minang (LKPM) Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), melaporkan PT Bukit Sawit Semesta (BSS) ke polisi. Mereka melaporkan perusahaan sawit itu karena diduga melakukan perusakan lingkungan pasca kolam limbah perusahan bocor.
"Pelanggaran yang dilakukan pihak PT BSS sudah berulang-ulang dan kami telah memasukan laporan itu ke Polres Agam," kata Ketua LSM LKPM Agam, Suardi M, dikutip dari Antara, Senin (28/6/2021).
Menurutnya, soal limbah akibat kebocoran limbah perusahaan sawit itu telah dilaporkan masyarakat Pasar Durian, Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung sejak tahun 2018.
Pada tanggal 22 Januari 2018, masyarakat mengadukan jebonyal tanggul kolam limbah ke Wali Nagari Manggopoh dengan Nomor 140/15/PEM/MGP/tanggal 22 Januari 2018.
Baca Juga: Buka Lahan di Kawasan Hutan Konservasi, Seorang Wali Nagari di Agam Diperiksa Polisi
Setelah itu, tanggul kolam limbah Ipal PT BSS kembali jebol pada 6 Agustus 2018 dan pada 10 Mei 2021 masyarakat melaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup Agam.
"Laporan itu telah dilengkapi dengan bukti dokumen dan dampak pencemaran ikan di sungai mati," katanya.
Pihaknya melaporkan dan mengadukan masyarakat yang terkena dampak tercemarnya lingkungan oleh PT BSS.
Pihaknya meminta pihak yang berwajib melakukan penegakan hukum terhadap tindakan dan perbuatan pelanggaran undang-undang dan peraturan pemerintah tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
PT BSS diduga melanggar Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pada Pasal 98 Ayat 1 berbunyi setiap orang dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien, baku mutu air, baku mutu air laut ataupun kriteria baku mutu kerusakan lingkungan hidup dipidana penjara paling singkat tiga tahun dan paling lama sepuluh tahun dan denda paling sedikit Rp 3 miliar dan paling banyak Rp 10 miliar.
Baca Juga: 2 Pasien Covid-19 Agam Meninggal Dunia, Totalnya 92 Orang
Terpisah, Kapolres Agam AKBP Dwi Nur Setiawan menyebutkan, laporan itu telah disikapi dan Dinas Lingkungan Hidup Agam telah mengambil sampel limbah dan air di lokasi.
Saat ini, sampel tersebut sedang diperiksa di laboratorium untuk mengkaji dampak dari limbah itu.
"Sampel sudah diambil dan proses setelah hasil sampel itu keluar," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
7 Link DANA Kaget Asli Terbaru, Klaim Saldo Gratismu Sekarang Juga!
-
Irsyad Maulana Pulang ke Semen Padang FC, Kabau Sirah Juga Gaet Bek Portugal Jelang Liga 1 2025/2026
-
Menpora Dito Ariotedjo Dorong Pencak Silat Jadi Daya Tarik Pariwisata Sumbar, Ini Alasannya
-
Waspada Tautan Saldo Gratis Palsu, Ini Daftar 5 Link DANA Kaget Asli 3 Juli 2025!
-
Anak Harimau Sumatera Mati di TMSBK Bukittinggi, Diduga Kelainan Genetik