Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Sabtu, 24 April 2021 | 12:15 WIB
Mahasiwa asal Thailand menyiapkan jualan takjil khas daerahnya yang dipesan pembeli di Kota Padang. (Suara.com/B. Rahmat)

Ammar membeberkan, untuk harganya cukup terjangkau, berkisar Rp5 ribu hingga Rp7 ribu. Satu botol Thaitea harganya Rp7 ribu, dan roti canai Rp5 ribu.

"Dalam satu hari, kami berpenghasilan Rp50 ribu sampai Rp70 ribu. Kemudian hasil penjualan itu, kami jadikan sebagai modal dan lebihnya untuk keperluan sehari-hari," jelasnya.

Ringankan Beban Orangtua

Ada belasan orang mahasiswa asal negara Gajah Putih itu yang kuliah di UIN Imam Bonjol Padang. Mereka berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda.

Baca Juga: Jadwal Imsak Kota Padang Sabtu 24 April 2021

"Kami di sini berjumlah sekitar 16 orang. Latar belakang kami berbeda-beda. Tidak semuanya dari keluarga berada. Ada juga yang hidupnya pas-pasan," sahut Usman.

"Tujuan kami berjualan, selain mengisi waktu luang, juga untuk membantu meringankan beban orang tua kami di kampung," imbuhnya.

Bahkan uang hasil dari berjualan, sambung Usman, juga disisihkan buat pulang kampung. Namun karena mudik tahun ini juga tidak diperbolehkan, niat untuk bertemu keluarga tercinta pun terpaksa diundur dan tetap bertahan di Padang.

"Lagian saat ini ongkos pulang kampus jauh lebih mahal dari hari sebelum pandemi. Biasanya Rp 1 juta itu sudah sampai di kampung. Tetapi sekarang, dengan uang Rp8 juta baru sampai Bangkok," jelasnya.

Diakuinya Umar, bahwa dampak pandemi ini sangat besar sekali pengaruhnya, terutama ongkos pesawat. Diantara mereka, ada yang sudah 2 tahun tidak pulang dan bahkan sudah 4 tahun.

Baca Juga: Positif Covid-19 di Padang Melonjak, Polisi Kembali Kebut Razia Masker

"Kami berharap, antara pemerintah Indonesia dan Thailand ada hubungan kerjasama, sehingga biaya kami disini bisa terbantu. Kami disini berbeda. Ada yang kaya dan ada yang kurang berada," harapnya.

Kontributor : B Rahmat

Load More