Memangkas proses pengolahan tebu, Astra pun membantu pembuatan unit mesin kilang tebu semi modern yang disalurkan melalui Koperasi Serba Usaha Ekonomi Desa (KSU-ED) Tabek.
Mesin kilangan tebu semi modern juga mendongkrak jumlah produksi petani. Biasanya, sekali mengolah, petani merogoh kocek Rp 80 ribu, namun sekarang hanya perlu mengeluarkan Rp 40 ribu.
Biasanya, satu kilangan hanya mampu menghasilkan 50 kilogram gula tebu. Namun dengan menggunakan mesin itu, sehari bisa menghasilkan 300 kilogram gula tebu.
"Sangat membantu kami. Dari segi tenaga dan pendapatan mesin kilang semi modern ini betul-betul meringankan kami sebagai petani," tuturnya.
Baca Juga: Alasan Paslon Gubernur Sumbar Nasrul Abit-Indra Catri Gugat KPU ke MK
Kini, untuk menambah nilai jual gula merah, warga Tabek juga mulai memproduksi gula semut. Mesin pembuat gula semut yang dipersembahan Astra juga telah berproduksi.
Manajer Gula Semut KBA Tabek Yurneli mengatakan, gula semut solusi mengakali peningkatan harga jual gula tebu yang kerap fluktuatif. Selain lebih praktis, cakupan pasar gula semut juga lebih luas.
"20 kilogram sekali masak di dalam mesin. Setelah itu dihaluskan dengan dan dikemas lagi dengan mesin," katanya yang turut mendampingi perbincangan bersama Ketua KBA Tabek, Kasri Satra.
Sejak pandemi Covid-19, kata perempuan 36 tahun itu, produksi gula semut dalam sepekan hanya sekitar 15 kilogram. Biasanya, permintaan gula semut meningkat karena pengunjung ke Tabek ramai.
"Sekarang agak kurang. Kami baru jual ke tamu yang datang. Untuk masuk ke pasar besar menunggu izin yang sedang diproses," katanya.
Baca Juga: Pria Sumbar Jual Motor Tetangga ke Pekanbaru Demi Nikahi Adik Kandung
Menurut Yurneli, harga satu kemasan gula semut berisi 200 gram mencapai Rp 20 ribu. Gula semut ini sangat enak untuk campuran membuat teh telor, kopi dan teh.
Masyarakat Tabek betul-betul telah menuai hasil dari kerja keras Kasri bersama pegiat KBA dan dukungan seluruh lapisan masyarakat. Bahkan, paket-paket wisata home stay di rumah penduduk dan sajian makanan ala kampung pun telah mendatangkan pundi-pundi rupiah kepada warga.
Hari ini, lanjut Kasri, sudah ada 29 rumah dengan 45 kamar yang menyediakan paket home stay. Harganya pun relatif sangat murah. Kamar Kelas A saja dibanderol Rp 170 ribu. Sedangkan Kelas B seharga Rp 120 ribu per malamnya.
"Kalau Kelas A itu pakai air panas, yang B tidak. Murah dan itu diakui pengunjung," katanya.
Namun, pandemi Covid-19 memang menjadi sandungan semua geliat usaha, termasuk Tabek. Apalagi, sejak mewabahnya corona, Pemerintah Kabupaten Solok melarang kunjungan dengan jumlah banyak ke objek-objek wisata.
"Biasanya tamu ke sini sehari itu minimal 400 orang. Sejak pandemi harus dilarang dan hanya boleh 50 persen dari biasa. Penginapan juga sepi. Kadang hanya 4 sampai 5 kamar sebulan," katanya.
Berita Terkait
-
Ancam Remaja Pakai Samurai, Begal di Padang Ditembak Polisi
-
Duarr! Tabung Gas Meledak di Rumah Makan Padang, 6 Orang Luka-Luka
-
Padang Tak Larang Warga Tahun Baru di Pusat Kota, Objek Wisata Dibuka
-
252 Kebakaran Terjadi di Kota Padang Selama 2020, 5 Orang Luka-luka
-
Kota Padang Tak Lagi Zona Merah Covid-19
Tag
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
Terkini
-
Gunung Semeru Erupsi 4 Kali, Letusan hingga 800 Meter
-
Pemkab Dharmasraya Target 10.000 NIB Selama 2025
-
SIMA Prestasi Unand 2025 Bebas Biaya Pengembangan Institusi, Berikut Syaratnya!
-
Warga Padang Panjang Juga Dapat Sapi Kurban Presiden Prabowo, Lebih Besar dari Padang Pariaman!
-
Indonesia Terancam Krisis Pangan, Wakil Ketua Komisi IV DPR Minta Riset Pertanian Seperti Tiongkok!