Jalur Vital MedanAceh Tamiang Akhirnya Normal Lagi, Warga Bahagia: Kami Bisa Jualan Lagi!

Banjir besar yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, sejak akhir November 2025 sempat melumpuhkan aktivitas masyarakat dan memutus akses transportasi utama.

Riki Chandra
Sabtu, 27 Desember 2025 | 21:45 WIB
Jalur Vital MedanAceh Tamiang Akhirnya Normal Lagi, Warga Bahagia: Kami Bisa Jualan Lagi!
Kementerian PU terus mengebut perbaikan akses jalan warga Aceh Tamiang. [Suara.com/ M. Aribowo]
Baca 10 detik
  • Jalan nasional Medan–Aceh Tamiang kembali normal setelah banjir besar.
  • Gotong royong warga dan petugas percepat pemulihan pascabanjir Aceh Tamiang.
  • Jembatan Krueng Tamiang dibuka, aktivitas ekonomi warga berangsur pulih.

SuaraSumbar.id - Banjir besar yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, sejak akhir November 2025 sempat melumpuhkan aktivitas masyarakat dan memutus akses transportasi utama.

Sejumlah ruas jalan nasional tergenang air, membuat mobilitas warga terhenti dan aktivitas ekonomi tertekan.

Pada Sabtu, 27 Desember 2025, kabar baik datang bagi masyarakat. Ruas jalan nasional Medan–Aceh Tamiang berangsur kembali dibuka dan sudah dapat dilintasi kendaraan setelah melalui proses pembersihan pascabanjir.

Seorang warga Aceh Tamiang, Rini Puji (43), mengisahkan bagaimana derasnya banjir kala itu membuat jalan-jalan tidak lagi bisa dilalui. Air merendam permukiman hingga memaksa sebagian warga bertahan di lantai dua rumah mereka demi keselamatan.

Air mulai memasuki kawasan permukiman sejak 25 November 2025, dengan kondisi terparah terjadi sehari kemudian. Pada saat itu, hampir seluruh akses jalan di lingkungan sekitar tidak dapat digunakan.

“Dari tanggal 25 November itu airnya mulai datang. Cuman kalau di sini kencangnya Kamis, jalan-jalan tuh udah nggak bisa lewat, terendam. Orang ini tinggal di lantai dua, itu dari tanggal 26,” ujar Rini saat ditemui di lokasi.

Menurut Rini, kondisi mulai berangsur membaik sekitar sepekan setelah banjir. Petugas gabungan turun langsung ke lapangan membersihkan lumpur dan sampah yang menumpuk di jalan serta permukiman. Proses pembersihan dilakukan bersama warga secara gotong royong.

“Seminggu setelah itu mulai datang ngorek-ngorek. Petugas gabungan, PU semua mengorek. Ya gotong royong lah, Bang. Masing-masing yang punya tempat, masing-masing bersihkan,” katanya.

Berkat upaya pembersihan tersebut, warga perlahan kembali menata kehidupan sehari-hari. Rini mengaku sudah bisa membuka kembali usaha kecilnya, meski kondisi ekonomi belum sepenuhnya pulih.

“Udah alhamdulillah. Makanya bisa kami buka jualan ini. Alhamdulillah udah mendingan sedikit-sedikit,” ungkapnya.

Rini yang tinggal di kawasan Bukit Rata menyebut banjir memberikan dampak besar bagi perekonomian keluarganya. Meski demikian, ia tetap bersyukur karena bantuan serta kerja bersama berbagai pihak membuat kondisi perlahan membaik.

“Saya tinggal di Bukit Rata, Bang. Saya janda, punya anak, makanya saya bekerja,” ucapnya.

Kini, warga berharap proses pemulihan terus berjalan agar aktivitas sosial dan ekonomi di Aceh Tamiang dapat kembali normal sepenuhnya, sekaligus mencegah bencana serupa terulang di masa mendatang.

Akses jalan nasional Medan–Aceh Tamiang saat ini kembali berfungsi setelah sebelumnya terdampak banjir bandang dan longsor. Pemerintah memastikan jalur tersebut dapat dilalui secara aman oleh masyarakat.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.5 Provinsi Aceh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Ardian Adhitama, mengatakan bahwa secara umum jalan nasional Medan–Aceh Tamiang sebenarnya sudah cukup lama dapat diakses.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak