Kronologi Korban Selamat dari Banjir Bandang Agam Meninggal, Tolak Dievakuasi Walau Dibujuk Tim SAR

Seorang korban selamat dari banjir di Jorong Toboh, Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), dilaporkan meninggal dunia.

Riki Chandra
Jum'at, 28 November 2025 | 17:33 WIB
Kronologi Korban Selamat dari Banjir Bandang Agam Meninggal, Tolak Dievakuasi Walau Dibujuk Tim SAR
Tim SAR gabungan mengevakuasi korban banjir bandang di Kabupaten Agam, Jumat (28/11/2025). [Dok. Antara/ Muhammad Zulfikar]
Baca 10 detik
  • Korban selamat dari banjir bandang di Agam meninggal setelah menolak proses evakuasi tim SAR.
  • Korban alami luka serius dan hanya menerima perawatan medis dasar.
  • Bantuan Presiden tiba dan segera disalurkan ke daerah terdampak.

SuaraSumbar.id - Seorang korban selamat dari banjir di Jorong Toboh, Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), dilaporkan meninggal dunia setelah sempat menolak dievakuasi ke lokasi aman.

Informasi ini dibenarkan Tim SAR gabungan yang sejak awal melakukan pencarian dan penyelamatan para korban banjir bandang.

Awal kejadian, korban sebenarnya berhasil selamat dari terjangan banjir bandang. Namun, sebagai penyintas banjir, ia memilih bertahan di lokasi dan menolak seluruh upaya evakuasi yang dilakukan tim SAR.

Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Kelas A Padang, Hendri, mengatakan pihaknya sudah berulang kali membujuk korban agar mau berpindah ke lokasi aman.

"Awalnya korban selamat dari banjir bandang namun menolak untuk dievakuasi dan akhirnya meninggal dunia," kata Hendri, Jumat (28/11/2025).

Ia menegaskan bahwa meskipun korban menolak dievakuasi, tim tetap memberikan penanganan medis dasar karena korban mengalami sejumlah luka akibat material banjir bandang. Langkah itu merupakan upaya terakhir untuk menjaga kondisi korban sebagai penyintas banjir.

"Korban tidak mau kita evakuasi dan terpaksa tim medis memberikan layanan medis dasar saja," ujarnya.

Saat ditemukan, korban mengalami luka robek pada beberapa bagian tubuh termasuk kepala. Setelah dinyatakan meninggal dunia, korban langsung disalatkan dan dimakamkan oleh masyarakat Nagari Malalak Timur.

Hingga laporan terakhir, tim SAR gabungan telah mengevakuasi sembilan korban meninggal dunia dan merujuk sejumlah penyintas luka-luka ke rumah sakit terdekat.

Sementara beberapa penyintas banjir lainnya masih bertahan di pos pengungsian dengan kondisi terbatas, terutama akses makanan, minuman, selimut, dan obat-obatan.

Di sisi lain, bantuan pemerintah pusat mulai mengalir ke wilayah terdampak. Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy, memastikan bantuan dari Presiden Prabowo Subianto telah tiba di Bandara Internasional Minangkabau dan segera didistribusikan ke seluruh daerah terdampak.

"Alhamdulillah bantuan sudah tiba. Ini bantuan Bapak Presiden langsung dari beliau dan akan segera didistribusikan ke seluruh wilayah terdampak," ujarnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak