Bebek dan Angsa Dimangsa Harimau Sumatera, Warga Agam Ketar-ketir!

Warga Kabupaten Agam kembali dikejutkan insiden harimau sumatera memangsa ternak peliharaan.

Riki Chandra
Rabu, 19 November 2025 | 16:18 WIB
Bebek dan Angsa Dimangsa Harimau Sumatera, Warga Agam Ketar-ketir!
Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) terperangkap di kandang jebak di hutan Nagari Tigo Balai, Matur, Agam, Sumatera Barat, Rabu (12/3/2025). [ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/Spt]
Baca 10 detik
  • Harimau Sumatera kembali serang ternak warga Agam di malam hari.
  • BKSDA Sumbar pasang kamera jebak pantau pergerakan harimau liar.
  • Konflik manusia-harimau meningkat sejak Oktober 2025 di Palupuh.

SuaraSumbar.id - Warga Koto Tabang, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), kembali dikejutkan insiden harimau sumatera memangsa ternak peliharaan.

Peristiwa terbaru terjadi Senin (17/11/2025) malam, ketika lima ekor bebek dan satu angsa milik warga dimangsa satwa dilindungi tersebut saat berada di kandang. Kejadian ini sekaligus memperpanjang daftar konflik satwa dan manusia di wilayah itu.

Pemilik ternak, Alizon (55), mengatakan ia menemukan kandangnya sudah rusak dan ternaknya hilang saat hendak pergi ke kebun pada Selasa (18/11) sore.

Jejak kaki harimau sumatera terlihat jelas di sekitar kandang, hingga membuatnya menyisir kebun untuk memastikan kondisi ternaknya.

“Sesampai di kandang, saya tidak mendengar bunyi bebek dan angsa, sehingga langsung ke kandang yang berada di belakang pondok. Pagar kandang dalam kondisi rusak,” kata Alizon, Rabu (19/11/2025).

Di lokasi itu, ia mendapati bulu bebek dan angsa beserta kepala ternak yang berserakan.

“Saya juga melihat ada jejak kaki harimau di lokasi tersebut dan melaporkan kejadian itu ke pemerintahan nagari,” ujarnya.

Peristiwa ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, lima ekor ayam milik warga bernama Zulkarnain yang tinggal tidak jauh dari lokasi juga dimangsa harimau sumatera pada Oktober 2025. Konflik makin sering terjadi dalam dua bulan terakhir.

Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar, Ade Putra, menyebut tim gabungan telah turun ke lokasi untuk melakukan verifikasi dan pengumpulan data.

“Kami menemukan jejak kaki harimau sumatera di sekitar kandang dan lokasi temuan bulu ternak itu,” katanya.

Petugas juga memasang kamera jebak untuk memantau keberadaan satwa tersebut, mengingat harimau sumatera merupakan satwa yang dilindungi berdasarkan regulasi konservasi yang berlaku.

Pemasangan kamera bertujuan memastikan pola pergerakan harimau sehingga penanganan konflik bisa dilakukan lebih tepat.

Konflik antara warga dan harimau sumatera di wilayah Koto Rantang telah berlangsung sejak Oktober 2025.

Selain memangsa anjing, ayam, bebek, dan angsa, harimau juga tercatat melintas di jalan nasional Bukittinggi–Sumatera Utara serta sempat memasuki kawasan perkantoran BRIN Koto Tabang, terekam CCTV pada Rabu (15/10/2025) dini hari.

“Kami mengimbau warga waspada dengan tidak melakukan aktivitas di kebun di atas pukul 16.00 WIB, pergi ke kebun lebih satu orang, mengandangkan ternak dan lainnya,” ujar Ade Putra. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini