-
Air cucian beras bermanfaat melembapkan, mencerahkan, dan menenangkan kulit.
-
Inositol dan antioksidan dalam air beras cegah penuaan dini.
-
Gunakan metode rendam, rebus, fermentasi untuk perawatan kulit alami.
Blair Murphy-Rose juga mencatat bahwa kandungan inositol dalam air beras dapat melawan bakteri dan mengurangi produksi sebum yang berpotensi membantu permasalahan jerawat.
4. Efek Anti Penuaan Perlindungan Radikal Bebas
Penelitian menunjukkan bahwa antioksidan dalam air cucian beras dapat menekan aktivitas enzim elastase yang memicu penuaan kulit.
Selain itu, fermentasi beras memperkuat kandungan senyawa bioaktif, seperti asam amino, polifenol, dan vitamin, yang berguna dalam perawatan anti-aging.
Studi pada fermentasi beras merah menemukan bahwa RFP mampu memberikan efek antioksidan dan anti-penuaan secara multipel.
Bagaimana Cara Membuat dan Menggunakan Air Cucian Beras
Untuk merasakan manfaat air cucian beras dalam perawatan kulit, berikut cara praktis berdasarkan sumber terpercaya:
- Metode perendaman: Cuci ½ cangkir beras hingga bersih, lalu rendam dalam 2 cangkir air selama 30 menit. Saring dan simpan airnya dalam botol kaca di kulkas maksimum 3-4 hari.
- Metode fermentasi: Rendam beras semalaman hingga terfermentasi ringan (1–2 hari), lalu saring. Hasil fermentasi akan meningkatkan bioaktivitas senyawa dalam air.
- Gunakan sebagai toner (gunakan kapas untuk mengusap wajah setelah pembersihan), sebagai masker (tempel kapas selama 10–15 menit), atau sebagai face mist (semprotkan langsung sebagai penyegar wajah).
Ahli dermatologi seperti Anna Claudia Butera menyarankan penggunaan beras organik agar kandungan alaminya tetap terjaga, karena beras yang telah diproses mungkin kehilangan sebagian nutrisi.
Meskipun banyak klaim manfaatnya, efek air cucian beras bisa berbeda-beda tergantung jenis kulit masing-masing. Sebaiknya lakukan patch test terlebih dahulu sebelum penggunaan rutin.