Ia menyebutkan, beberapa daerah seperti Payakumbuh dan Bukittinggi memiliki potensi besar untuk dijadikan lokasi wisata budaya berbasis silat.
Potensi integrasi antara pencak silat dan pariwisata dinilai sangat besar di Sumatera Barat.
Dalam beberapa tahun terakhir, pertunjukan silat tradisional Minang mulai menarik perhatian wisatawan, terutama dari Malaysia, Thailand, dan negara-negara Eropa yang tertarik pada seni bela diri eksotis.
Pemerintah daerah pun mulai menyadari pentingnya kolaborasi antara pelestarian budaya dan penguatan ekonomi kreatif. Festival Silat Tradisi, workshop internasional, serta pelatihan pelatih silat mulai digagas sebagai agenda tahunan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Sumbar, kunjungan wisatawan mancanegara meningkat 12 persen pada semester pertama 2025, sebagian besar tertarik dengan atraksi budaya lokal termasuk silat dan tari-tarian tradisional. (Antara)