Detik-detik Lansia Hilang Saat Panen Buah Manggis di Agam, Kini Masih Dicari!

Seorang lansia hilang di Agam dilaporkan hilang saat memanen manggis di kebunnya, di kawasan Nagari Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam.

Riki Chandra
Senin, 16 Juni 2025 | 14:44 WIB
Detik-detik Lansia Hilang Saat Panen Buah Manggis di Agam, Kini Masih Dicari!
Ilustrasi lansia panen manggis. [Dok. ChatGPT]

SuaraSumbar.id - Seorang lansia hilang di Agam dilaporkan hilang saat memanen manggis di kebunnya, di kawasan Nagari Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).

Lansia perempuan itu bernama Nirwati (70). Dia dilaporkan hilang saat sedang berada di kebun bersama anaknya pada Minggu (15/6/2025).

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Ichwan Pertama Danda, mengatakan bahwa pihaknya langsung mengerahkan tim gabungan untuk melakukan pencarian. Upaya tersebut dilakukan dengan menyusuri kebun tempat terakhir korban terlihat.

“Tim pencari lansia hilang di Agam berasal dari berbagai unsur, yakni BPBD, pemerintah kecamatan, pemerintah nagari, relawan ORARI Bukittinggi, serta masyarakat sekitar,” kata Ichwan, dikutip dari Antara, Senin (16/6/2025).

Pencarian dilakukan sejak laporan masuk pada Minggu siang. Namun, hingga malam hari, tim belum menemukan keberadaan Nirwati. Proses pencarian kemudian dilanjutkan kembali keesokan harinya.

“Kami lanjutkan pencarian hari ini (Senin), dan semoga korban bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat,” ujar Ichwan.

Menurut keterangan pihak keluarga, Nirwati awalnya pergi ke kebun bersama anaknya sekitar pukul 10.00 WIB untuk memanen manggis.

Saat itu, anak korban sibuk memanen dan tidak menyadari bahwa ibunya sudah tidak berada di dekatnya.

Setelah selesai memanen, anak korban hendak mengumpulkan hasil panen, namun ibunya sudah tidak tampak di lokasi.

Ia kemudian mencari di sekitar kebun sambil memanggil sang ibu, namun tak kunjung ditemukan.

Berpikir bahwa Nirwati sudah pulang terlebih dahulu untuk shalat Zuhur, sang anak kemudian kembali ke rumah.

Namun sesampainya di rumah, korban tidak ada, hingga akhirnya keluarga melapor ke warga dan aparat setempat.

Medan perbukitan dan lebatnya vegetasi kebun manggis menjadi salah satu tantangan dalam operasi pencarian.

Ditambah lagi dengan faktor usia korban yang sudah lanjut dan kemungkinan tidak membawa alat komunikasi.

“Medan pencarian cukup sulit, banyak semak dan pohon besar. Selain itu, kondisi korban yang sudah lansia membuat proses pencarian jadi makin mendesak,” ujar salah satu warga yang ikut membantu pencarian.

Pihak BPBD menyebutkan akan terus melakukan penyisiran dengan sistem zonasi dan radius lebih luas.

Selain jalur darat, tim juga mempertimbangkan penggunaan drone pencari orang hilang bila dalam dua hari ini korban belum ditemukan.

Lansia Dirampok di Agam

Masih di Kabupaten Agam dan di hari yang sama, yakni Minggu (15/6/2025). Tiga orang lansia dirampok di kawasan Jorong Galudua, Nagari Koto Tuo, Kecamatan Ampek Koto, Kabupaten Agam.

Peristiwa yang menggegerkan itu terjadi pada Minggu (15/6/2025) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

Rumah yang dirampok itu dihuni 3 orang ibu-ibu yang telah lanjut usia (lansia) dan belum diketahui identitasnya.

Selain merampok pelaku juga menyekap para korban di dalam kamar selama 1 jam lebih.

Kasus ini kini sedang ditangani Polresta Bukittinggi. Dari laporan korban ke kepolisian, 1 unit sepeda motor berikut dengan BPKB serta emas setengah kilogram raib.

"Penghuni rumah ada 3 orang, ibu-ibu, sudah tua," ujar Kapolresta Bukittinggi, Kombes Pol Yessi Kurniati diwawancarai di Padang, Senin (16/6/2025).

Yessi mengatakan pelaku berjumlah 3 orang, saat beraksi memakai penutup wajah. Korban lalu dipaksa, ditarik hingga disekap di dalam kamar.

"Korban dikurung dalam satu ruangan. Pada pukul 03.00 WIB korban baru bisa keluar. Pintu kamar didobrak," ungkapnya.

Saat korban keluar kamar, didapat rumah sudah berantakan. Dari kejadian ini, kata Yessi, korban mengalami kerugian mencapai Rp 5 miliar.

"Kami sudah lakukan penyelidikan, olah TKP dengan inafis, kami masih melakukan pengejaran," imbuhnya.

Lanjut Yessi, kepolisian masih mengumpulkan keterangan dan bukti-bukti petunjuk dalam peristiwa ini. Sementara, untuk korban masih mengalami trauma.

"Korban trauma. Kami masih menggali keterangan serta mencocokkan data. Anggota sudah turun ke lapangan," jelasnya.

"Kami minta kepada masyarakat jika memiliki informasi terkait ini, silakan hubungi kami," sambung Yessi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak