Usai ditemukan, jenazah korban langsung dievakuasi ke Puskesmas Ujung Gading untuk pemeriksaan medis. Setelah proses identifikasi dan pemeriksaan selesai, jenazah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
Pihak keluarga korban tampak terpukul atas peristiwa ini, namun mereka menerima kejadian tersebut sebagai musibah.
Dengan kejadian ini, Basarnas mengimbau agar warga lebih berhati-hati dan menghindari menyeberangi kanal yang dikenal menjadi habitat buaya, khususnya di wilayah-wilayah perkebunan besar.
“Kami berharap warga selalu berkoordinasi dengan aparat setempat jika ingin melakukan aktivitas di area berisiko,” ujar Novi.
Insiden warga Pasaman Barat hilang diterkam buaya ini menambah daftar panjang kasus serupa yang terjadi di wilayah pesisir dan aliran sungai di Sumatera Barat.
Diperlukan langkah antisipatif dan sosialisasi yang lebih masif agar masyarakat lebih memahami risiko dari beraktivitas di sekitar habitat satwa liar. (Antara)