7 Kali Erupsi Gunung Marapi Sepanjang Mei 2025, Semburan Kolom Abu Tertinggi 1 Kilometer!

Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar), kembali menunjukkan aktivitas vulkanik signifikan sepanjang Mei 2025.

Riki Chandra
Senin, 12 Mei 2025 | 15:24 WIB
7 Kali Erupsi Gunung Marapi Sepanjang Mei 2025, Semburan Kolom Abu Tertinggi 1 Kilometer!
Bagian badan Gunung Marapi mengalami pengikisan pascabanjir lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar). [Dok. Antara/Muhammad Zulfikar]

Selain potensi erupsi, masyarakat juga diminta waspada terhadap ancaman lahar dingin Gunung Marapi, terutama yang tinggal di sepanjang aliran sungai berhulu dari gunung.

Hal ini sangat penting diperhatikan mengingat curah hujan di wilayah Sumatera Barat mulai meningkat menjelang pertengahan Mei.

“Ketika terjadi hujan deras, material vulkanik bisa terbawa ke bawah dalam bentuk lahar dingin yang sangat berbahaya bagi permukiman dan pertanian warga,” jelas Teguh.

PVMBG juga mengimbau masyarakat untuk mengenakan masker apabila terjadi hujan abu guna mencegah gangguan pernapasan.

Langkah pencegahan ini penting untuk mengurangi dampak kesehatan akibat partikel halus dari debu vulkanik Gunung Marapi.

Peningkatan Kewaspadaan di Sekitar Kawasan Marapi

Sejak awal tahun 2023, Gunung Marapi telah mengalami peningkatan aktivitas secara bertahap. Menurut catatan BNPB, Marapi merupakan salah satu dari 10 gunung paling aktif di Indonesia.

Status waspada telah diberlakukan sejak Desember 2023 dan terus diperpanjang hingga kini.

Wilayah yang paling terdampak adalah Nagari Batu Palano di Agam dan Nagari Koto Baru di Tanah Datar, dua kawasan yang berada dalam radius rawan.

Pemerintah daerah telah berkoordinasi dengan BPBD untuk memastikan jalur evakuasi tetap aman digunakan sewaktu-waktu.

Aktivitas Gunung Marapi meletus yang terus berulang sejak awal Mei 2025 ini menjadi peringatan bahwa potensi bahaya masih sangat nyata.

Warga di sekitar kawasan diminta terus memantau perkembangan informasi dari pihak berwenang dan tidak melakukan aktivitas yang membahayakan keselamatan jiwa. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini