Padang Panjang Digunjang Gempa 4,8 Magnitudo, BMKG Catat Gempa Susulan!

Gempa bumi berkekuatan 4,8 magnitudo mengguncang Kota Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (2/5/2025) siang.

Riki Chandra
Jum'at, 02 Mei 2025 | 16:18 WIB
Padang Panjang Digunjang Gempa 4,8 Magnitudo, BMKG Catat Gempa Susulan!
Gempa Bumi. [Dok. BMKG]

SuaraSumbar.id - Gempa bumi berkekuatan 4,8 magnitudo mengguncang Kota Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (2/5/2025) siang. Getaran gempa yang cukup kuat mengejutkan masyarakat hingga berhamburan ke luar rumah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa terjadi pukul 14.07 WIB, Jumat (2/5/2025). Pusat gempa berada di darat, tepatnya 2 kilometer timur laut Padang Panjang. Kedalaman gempa yang hanya 10 kilometer membuat getaran terasa jelas di permukaan.

"Gempa Padang Panjang ini termasuk gempa dangkal yang disebabkan oleh aktivitas Sesar Sianok," ujar Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi, dalam keterangan resminya.

Berdasarkan hasil analisis BMKG, episenter gempa berada di koordinat 0.45 derjat LS dan 100.41 derajat BT. Getaran gempa terasa cukup kuat di sejumlah wilayah sekitar seperti Bukittinggi, Padang Pariaman, Pariaman, dan Payakumbuh.

Di Padang Panjang, guncangan dirasakan hingga skala III-IV MMI yang membuat pintu dan jendela berderak seperti dilalui truk besar.

Hingga Jumat pukul 14.30 WIB, BMKG mencatat dua kali gempa susulan setelah lindu pertama. Namun, tidak ada laporan kerusakan bangunan atau korban jiwa dari kejadian ini.

Di Kota Padang Panjang, sejumlah warga mengaku panik saat getaran pertama terasa. Banyak yang langsung berlari ke luar rumah, terutama yang tinggal di kawasan padat penduduk.

“Saya sedang di dalam rumah, tiba-tiba lantai bergetar dan kaca jendela berderak. Kami langsung keluar rumah karena takut ada gempa susulan,” kata Rahmat, warga Kelurahan Bukit Surungan.

Meski belum menimbulkan kerusakan, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi gempa susulan, terutama bagi mereka yang berada di dekat zona patahan aktif Sesar Sianok.

BMKG meminta masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh kabar hoaks atau informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Suaidi Ahadi mengingatkan agar hanya merujuk pada sumber resmi seperti akun media sosial BMKG, situs web bmkg.go.id, dan aplikasi InfoBMKG.

“Pastikan kondisi rumah aman sebelum kembali masuk. Jika ada keretakan akibat gempa, segera evaluasi struktur bangunan untuk menghindari risiko saat terjadi gempa susulan,” tegasnya.

BMKG juga terus melakukan pemantauan dan analisis aktivitas tektonik di wilayah Sumatera Barat, khususnya zona rawan seperti di sekitar patahan Sesar Sianok yang membentang dari Bukittinggi hingga Danau Maninjau.

Sesar Sianok, Patahan Aktif yang Perlu Diwaspadai

Sesar Sianok merupakan salah satu patahan aktif di Sumatera Barat yang sering menjadi pemicu gempa dangkal. Aktivitasnya tercatat beberapa kali menyebabkan guncangan dengan intensitas ringan hingga menengah.

Masyarakat yang tinggal di sekitar jalur patahan ini diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat musim hujan yang berpotensi memperburuk risiko tanah longsor akibat guncangan.

Selain itu, pemerintah daerah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga diminta untuk memperkuat sosialisasi mitigasi bencana agar warga lebih siap menghadapi gempa bumi di masa mendatang.

BMKG juga mengingatkan pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai cara bertindak saat terjadi gempa.

Sejak beberapa tahun terakhir, edukasi melalui sekolah dan komunitas lokal terus digalakkan sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.

Hingga saat ini, situasi di Padang Panjang dan sekitarnya dilaporkan kondusif. Aktivitas masyarakat berangsur normal setelah sempat terganggu selama beberapa jam usai gempa terjadi.

15 Cara Selamat dari Gempa Bumi

Gempa bumi bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, terutama di wilayah rawan seperti Indonesia. Untuk menghindari cedera dan meningkatkan keselamatan, penting untuk memahami langkah-langkah yang harus dilakukan saat gempa terjadi.

Berikut 15 cara selamat dari gempa bumi yang wajib diketahui agar dapat bertahan dengan aman, dikutip dari Klikdokter.

1. Tetap Tenang dan Jangan Panik

Saat gempa bumi terjadi, banyak orang cenderung panik, padahal tetap tenang adalah kunci utama keselamatan. Panik bisa menghambat respons cepat dan meningkatkan risiko cedera. Fokuslah pada langkah-langkah yang telah dipelajari sebelumnya agar dapat bertindak dengan bijak.

2. Gunakan Metode Drop, Cover, and Hold On

Metode yang paling efektif saat gempa bumi adalah "Drop, Cover, and Hold On." Segera jatuhkan diri ke lantai, lindungi kepala dan leher dengan berlindung di bawah meja atau furnitur kuat, serta pegang erat-erat hingga guncangan berhenti.

3. Jauhi Jendela dan Benda Kaca

Jendela, cermin, dan benda kaca rentan pecah saat gempa bumi, yang dapat menyebabkan cedera serius akibat serpihan. Sebisa mungkin, hindari area dengan kaca dan cari tempat berlindung yang lebih aman.

4. Hindari Dinding dan Bangunan yang Lemah

Jika berada di dalam ruangan, jauhi dinding luar atau struktur yang rapuh. Bangunan dengan konstruksi lemah bisa roboh dan menyebabkan cedera fatal. Carilah tempat yang lebih kokoh untuk berlindung.

5. Berlindung di Bawah Perabotan yang Kokoh

Jika tidak bisa keluar dari bangunan, berlindunglah di bawah meja atau furnitur berat lainnya yang dapat melindungi dari benda jatuh. Pastikan perabotan tersebut cukup kuat untuk menahan beban.

6. Jika di Luar, Jauhi Bangunan dan Tiang Listrik

Saat gempa bumi terjadi di luar ruangan, segera menjauh dari gedung, tiang listrik, dan pohon besar yang berisiko roboh. Carilah area terbuka yang aman.

7. Jangan Gunakan Lift

Jangan pernah menggunakan lift untuk evakuasi saat gempa bumi karena dapat macet atau rusak akibat guncangan. Gunakan tangga darurat untuk keluar dari gedung dengan aman.

8. Tetap di Dalam Kendaraan Jika Sedang Berkendara

Jika sedang mengemudi saat gempa bumi, segera kurangi kecepatan dan berhenti di tempat yang aman. Hindari berhenti di dekat jembatan, terowongan, atau tiang listrik.

9. Waspada Tsunami Jika Berada di Pantai

Jika gempa bumi terjadi di dekat laut, segera jauhi pantai dan bergerak ke tempat yang lebih tinggi. Gempa besar dapat memicu tsunami yang berbahaya.

10. Kenali Tanda-Tanda Tsunami

Di daerah pesisir, tsunami sering diawali dengan surutnya air laut secara tiba-tiba atau terdengar suara gemuruh dari laut. Jika melihat tanda-tanda ini, segera menuju ke tempat yang lebih tinggi.

11. Siapkan Tas Darurat

Memiliki tas darurat berisi air, makanan kering, obat-obatan, senter, dan baterai cadangan sangat penting untuk menghadapi gempa bumi. Pastikan tas selalu dalam kondisi siap digunakan.

12. Lindungi Kepala dengan Benda di Sekitar

Jika tidak ada tempat berlindung yang aman, gunakan tas, bantal, atau jaket untuk melindungi kepala dan leher dari benda jatuh selama gempa bumi berlangsung.

13. Hafalkan Jalur Evakuasi

Sebelum gempa bumi terjadi, kenali dan hafalkan jalur evakuasi di rumah, kantor, atau tempat umum yang sering dikunjungi. Ini akan memudahkan proses penyelamatan.

14. Jauhi Rak Buku dan Lemari Besar

Rak buku dan lemari besar berisiko roboh saat gempa bumi. Pastikan untuk menjauh dari area ini agar tidak tertimpa perabotan berat yang bisa menyebabkan cedera serius.

15. Bersiap untuk Gempa Susulan

Setelah gempa bumi utama, biasanya terjadi gempa susulan yang bisa menyebabkan kerusakan tambahan. Tetap berada di tempat aman dan waspada terhadap kemungkinan guncangan lanjutan.

Menghadapi gempa bumi membutuhkan kesiapsiagaan dan pengetahuan yang tepat. Dengan memahami dan menerapkan 15 langkah ini, risiko cedera dapat diminimalkan, serta keselamatan diri dan keluarga dapat lebih terjamin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak