Penemuan mayat di belakang Kantor DPRD Kota Solok ini menjadi perhatian masyarakat luas, mengingat lokasi temuan berada di kawasan pusat pemerintahan kota. Kepolisian mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak berspekulasi lebih jauh karena hasil visum menunjukkan tidak adanya unsur kekerasan.
Kasus ini menambah daftar kejadian penemuan mayat yang pernah terjadi di Sumatera Barat dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data Polda Sumbar, laporan kehilangan orang dengan gangguan jiwa memang cukup sering terjadi, terutama di daerah-daerah dengan tingkat populasi padat.
Hingga kini, Polres Solok Kota tetap melakukan monitoring di sekitar lokasi dan memastikan tidak ada indikasi lain yang mengarah pada tindak pidana. Pemeriksaan lanjutan tetap dilakukan untuk melengkapi berkas administrasi perkara.
Di sisi lain, fenomena orang hilang dengan latar belakang gangguan jiwa seperti yang dialami Deswinto perlu menjadi perhatian lebih dari pemerintah daerah. Penyediaan tempat rehabilitasi khusus dan pendampingan sosial dinilai penting agar kejadian serupa dapat dicegah di masa depan.
Baca Juga:Kerangka Manusia Ditemukan di Kebun Padang Pariaman, Ada HP di Dekatnya
Berapa Lama Jadi Kerangka Manusia?
Tubuh manusia membutuhkan waktu sekitar 8 hingga 12 tahun untuk sepenuhnya terurai menjadi kerangka setelah dikuburkan.
Jika mayat tidak dikuburkan dalam peti mati dan terpapar serangga serta elemen lainnya, proses ini bisa berlangsung lebih cepat, sekitar 5 tahun. Sebaliknya, jika dikuburkan dalam peti mati, pembusukan bisa melambat hingga 50 tahun.
Beberapa faktor mempengaruhi kecepatan pembusukan. Suhu tinggi dan kelembapan rendah mempercepat mumifikasi, sementara suhu rendah dan kelembapan tinggi memperlambatnya. Kedalaman kuburan juga berpengaruh, di mana mayat yang dikubur lebih dalam cenderung membutuhkan waktu lebih lama untuk terurai.
Mayat dalam peti mati membusuk lebih lambat dibandingkan yang dikuburkan tanpa peti. Selain itu, mayat yang terpapar udara terbuka membusuk lebih cepat, dan tubuh yang lebih besar serta berat umumnya membusuk lebih lambat dibandingkan tubuh yang kecil dan ringan.
Baca Juga:Residivis Jambret Diringkus Polres Solok Kota, Pelaku Incar Emak-emak Bawa Tas di Motor!
Proses pembusukan terjadi dalam beberapa tahap. Setelah kematian, bakteri mulai memecah sel-sel tubuh, menyebabkan perubahan warna kulit, pembusukan jaringan lunak, dan penumpukan gas.