Warga Bukittinggi Oplos Gas Elpiji Bersubsidi, Beraksi Sejak 2020 dan Begini Modusnya

Jajaran Polresta Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) berhasil mengungkap kasus penipuan atau pengoplosan gas elpiji.

Riki Chandra
Rabu, 12 Maret 2025 | 14:33 WIB
Warga Bukittinggi Oplos Gas Elpiji Bersubsidi, Beraksi Sejak 2020 dan Begini Modusnya
Pengoplosan gas elpiji di Kota Bukittinggi. [Dok. Antara]

SuaraSumbar.id - Jajaran Polresta Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) berhasil mengungkap kasus penipuan atau pengoplosan gas elpiji. Polisi pun meringkus seorang warga yang diduga pengoplos tabung gas subsidi.

Kapolresta Bukittinggi, Kombes Yessi Kurniati mengatakan, pelaku telah menjalankan aksinya sejak tahun 2020. Pelaku mengoplos gas subsidi ke non subsidi.

"Modusnya adalah mengoplos gas elpiji dari tabung subsidi 3 kilogram ke tabung non subsidi 12 kilogram,” ujarnya, dikutip dari Antara, Rabu (26/2/2025).

Dari pengungkapan ini, polisi mengamankan barang bukti berupa 55 tabung gas ukuran 3 kilogram, 12 tabung gas ukuran 5,5 kilogram, serta 85 tabung gas ukuran 12 kilogram.

Menurut keterangan pelaku, gas oplosan tersebut dijual ke sejumlah warung di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam wilayah timur. Polisi terus mendalami kasus ini untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan pihak lain.

Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Idris Bakara mengatakan, pengungkapan kasus ini bermula dari laporan masyarakat. Setelah dilakukan penyelidikan, polisi berhasil menangkap pelaku di sebuah ruko di Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB), Bukittinggi.

“Pelaku berinisial SB (28) ditangkap pada 21 Februari 2025 sekitar pukul 19.30 WIB. Ia mengakui telah melakukan pengoplosan ini sejak tahun 2020,” jelas AKP Idris Bakara.

Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan ada tidaknya pihak lain yang terlibat dalam kasus penipuan gas elpiji ini.

Kenali Ciri-Ciri Gas Oplosan

Kasus pengoplosan gas elpiji ini bukan kali pertama terjadi. Sudah banyak masyarakat yang menjadi korban penipuan gas oplosan itu di berbagai daerah di Indonesia.

Masyarakat diminta lebih waspada terhadap peredaran gas oplosan yang semakin marak di pasaran. Untuk menghindari risiko, berikut beberapa ciri khas yang dapat digunakan untuk membedakan gas elpiji asli dan oplosan, dikutip dari berbagai sumber.

Masyarakat harus pandai membedakan mana gas elpiji asli dan oplosan agar tidak tertipu. [Dok. Antara]
Masyarakat harus pandai membedakan mana gas elpiji asli dan oplosan agar tidak tertipu. [Dok. Antara]

1. Perhatikan Kondisi Tabung

Tabung gas asli biasanya dalam kondisi baik meski sedikit kotor, sementara tabung gas oplosan sering kali mengalami penyok, cat terkelupas, dan segel dalam keadaan sobek.

Selain itu, tabung asli memiliki masa kedaluwarsa yang tercantum, sedangkan tabung palsu tidak.

2. Tulisan SNI dan Pertamina

Pada tabung gas elpiji asli terdapat tulisan SNI dan logo Pertamina yang dicap permanen. Sementara itu, tabung gas oplosan tidak memiliki tanda ini dan hanya meniru warna tabung asli.

3. Cek Kondisi Segel

Sebelum membeli, pastikan segel tabung masih utuh dan tidak ada bekas sobekan. Segel asli terdiri dari plastik penutup dan plastik wrap yang kuat merekat.

Jika segel mudah dilepas, patut dicurigai sebagai tabung gas subsidi yang dioplos.

4. Periksa Bagian Karet

Karet pada bagian atas saluran gas berfungsi sebagai penahan tekanan gas saat regulator dipasang.

Tabung gas oplosan sering kali memiliki karet yang tipis, kendor, atau rusak, yang bisa berbahaya saat digunakan.

5. Berat Tabung Gas

Berat tabung bisa menjadi indikator keaslian gas. Umumnya, tabung gas hijau memiliki berat 8 kg, sedangkan tabung biru berbobot 27,2 kg. Jika beratnya berbeda, segera kembalikan ke penjual.

6. Gas Cepat Habis

Salah satu tanda gas oplosan adalah cepat habis meskipun pemakaian tidak berlebihan. Jika mengalami hal ini, sebaiknya lebih waspada dan periksa keaslian tabung gas subsidi yang digunakan.

Masyarakat diimbau lebih teliti dalam memilih gas elpiji untuk menghindari risiko dan memastikan keamanan saat digunakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak