Harimau Sumatera yang Tertangkap di Solok Akan Direlokasi ke Pusat Rehabilitasi di Dharmasraya

Kolaborasi antara pihak berwenang dan masyarakat dinilai sangat penting untuk menjaga keberlangsungan ekosistem dan mencegah konflik.

Chandra Iswinarno
Jum'at, 15 November 2024 | 21:50 WIB
Harimau Sumatera yang Tertangkap di Solok Akan Direlokasi ke Pusat Rehabilitasi di Dharmasraya
Ilustrasi Harimau Sumatera.

SuaraSumbar.id - Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang tertangkap di kandang jebak di Jorong Lubuk Selasih, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, akan segera direlokasi ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD).

Saat ini, harimau berjenis kelamin betina itu masih dititipkan di Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Sumbar, Mecky Aditya Ekaputra, mengungkapkan bahwa harimau tersebut akan direlokasi ke PR-HSD setelah proses observasi di TMSBK selesai.

"Saat ini harimau masih dititipkan di TMSBK Bukittinggi. Ke depannya, sesuai arahan Kepala Balai, akan direlokasi ke PR-HSD untuk rehabilitasi," ujar Mecky, Jumat (15/11/2024).

Baca Juga:Harimau Sumatera Tertangkap di Solok, BKSDA Sumbar: Upaya Penghalauan Telah Dilakukan

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh tim dokter hewan TMSBK, harimau dalam kondisi baik tanpa luka atau cedera serius. Monitoring intensif terus dilakukan untuk memastikan kesehatan satwa tersebut sebelum relokasi.

"Observasi dan monitoring masih berjalan. Kondisi harimau saat ini dinyatakan sehat," tambah Mecky.

Sebelum tertangkap, harimau ini telah menunjukkan tanda-tanda keberadaan di sekitar permukiman warga di Nagari Batang Barus. Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) dan Wali Nagari melaporkan adanya bekas perlintasan harimau kepada BKSDA, yang kemudian melakukan langkah penghalauan.

"BKSDA Sumbar sudah beberapa kali menerima laporan perjumpaan tanda-tanda harimau di lokasi tersebut. Tim kami menurunkan patroli untuk penghalauan agar satwa tidak mendekati permukiman warga," kata Mecky.

Selain penghalauan, BKSDA juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengurangi potensi konflik antara manusia dan harimau.

Baca Juga:Harimau Sumatera Betina Masuk Perangkap, Akankah Dilepasliarkan Kembali?

Setelah rehabilitasi di PR-HSD, harimau sumatera ini diharapkan dapat kembali ke habitat alaminya. Relokasi ini merupakan bagian dari upaya konservasi untuk melindungi populasi harimau sumatera yang terancam punah.

BKSDA mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika melihat tanda-tanda keberadaan harimau atau satwa liar lainnya di sekitar permukiman.

Kolaborasi antara pihak berwenang dan masyarakat dinilai sangat penting untuk menjaga keberlangsungan ekosistem dan mencegah konflik.

Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen BKSDA Sumbar dalam menjaga keseimbangan alam dan melindungi spesies yang terancam punah.

Kontributor : Rizky Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini