Ekonomi Sumbar Tumbuh 4,33 Persen, Plt Gubernur: Tidak Buruk, Tapi Tidak Bagus

Ia menjelaskan bahwa penilaian terhadap ekonomi suatu provinsi sebaiknya dilihat dari berbagai indikator, termasuk angka kemiskinan dan ketimpangan ekonomi.

Chandra Iswinarno
Rabu, 06 November 2024 | 09:43 WIB
Ekonomi Sumbar Tumbuh 4,33 Persen, Plt Gubernur: Tidak Buruk, Tapi Tidak Bagus
Plt Gubernur Sumbar, Audy Joinlady. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat pada triwulan III-2024 tercatat sebesar 4,33 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Meski menunjukkan pertumbuhan, angka ini menempatkan Sumbar pada posisi ketujuh dari sepuluh provinsi di Pulau Sumatera, dan berada di bawah rata-rata nasional yang mencapai 4,95 persen.

Plt Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, menilai bahwa pertumbuhan ini “tidak buruk, namun juga tidak bagus.”

Ia menjelaskan bahwa penilaian terhadap ekonomi suatu provinsi sebaiknya dilihat dari berbagai indikator, termasuk angka kemiskinan dan ketimpangan ekonomi, bukan hanya dari laju pertumbuhan.

Baca Juga:BNNP Sumbar Musnahkan 624,5 Kilogram Ganja di Krematorium HBT Padang, Ini Alasannya

“Walaupun pertumbuhan ekonominya tidak tinggi, tingkat kesejahteraan masyarakat Sumbar terbilang merata, dengan tingkat kemiskinan di angka 6 persen dan kemiskinan ekstrem sekitar 2 persen,” ujar Audy.

Audy juga menjelaskan bahwa untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, empat faktor utama harus diperhatikan: belanja masyarakat, belanja pemerintah, ekspor-impor, dan inflasi.

Namun, ia menyoroti bahwa belanja pemerintah sulit ditingkatkan karena keterbatasan anggaran, sehingga menarik investor menjadi langkah penting untuk mendorong belanja masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPS Sumbar, Sugeng Arianto, menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi triwulan ini sebagian besar didorong oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 4,62 persen, diikuti oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 2,68 persen, dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 1,39 persen. Namun, komponen ekspor luar negeri mengalami kontraksi cukup besar sebesar 26,54 persen.

Sugeng juga menjelaskan bahwa Sumatera Barat berkontribusi sebesar 6,72 persen terhadap ekonomi Pulau Sumatera, dengan Sumatera Utara menjadi provinsi dengan pertumbuhan tertinggi di Sumatera, yaitu 5,20 persen, sedangkan Kepulauan Bangka Belitung menempati posisi terendah dengan pertumbuhan hanya 0,13 persen.

Baca Juga:Sumbar Rancang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan 2026-2045, Ini Sasarannya

Berdasarkan struktur ekonomi, Sumatera Utara mendominasi PDRB Pulau Sumatera dengan kontribusi sebesar 23,54 persen, diikuti oleh Riau dengan 22,94 persen.

Sementara itu, Sumatera Barat menyumbang 6,72 persen terhadap ekonomi Sumatera dan hanya sekitar 1,50 persen terhadap ekonomi nasional.

Dengan angka pertumbuhan yang moderat, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berharap dapat meningkatkan investasi untuk menggerakkan perekonomian daerah dan mendorong kesejahteraan yang lebih merata di masa mendatang.

Kontributor : Rizky Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini