Musim Hujan Mundur! Siklon di Filipina Perpanjang Kemarau di Sumatera Barat

Stasiun GAW Bukit Kototabang mengungkapkan bahwa kemarau panjang yang melanda wilayah Indonesia, termasuk Sumbar, disebabkan oleh siklon di sekitar Filipina.

Riki Chandra
Rabu, 30 Oktober 2024 | 10:46 WIB
Musim Hujan Mundur! Siklon di Filipina Perpanjang Kemarau di Sumatera Barat
Ilustrasi panas terik. [Ist]

SuaraSumbar.id - Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Kototabang di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), mengungkapkan bahwa kemarau panjang yang melanda wilayah Indonesia, termasuk Sumbar, disebabkan oleh siklon di sekitar Filipina.

Fenomena ini mengubah pola angin sehingga memperpanjang periode kering di sejumlah daerah, termasuk di Sumbar.

Koordinator Data dan Informasi Stasiun GAW Bukit Kototabang, Andi Sulistiyono, menjelaskan bahwa siklon tersebut menarik angin dari arah selatan, yaitu dari wilayah Samudera Hindia.

"Kami melihat ada gangguan berupa siklon di sebelah Filipina sehingga angin dari arah selatan (India) tertuju ke sana," katanya, dikutip Rabu (30/10/2024).

Seharusnya, lanjut Andi, pada periode Oktober-November, siklon ini sudah bergerak menuju Australia, sehingga Indonesia akan memasuki musim hujan.

Namun, gangguan siklon di Filipina ini menyebabkan mundurnya musim hujan di beberapa wilayah, termasuk Sumatera Barat. Padahal, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya memperkirakan musim hujan di Sumatera Barat akan dimulai pada Oktober hingga November 2024.

Andi memprediksi bahwa hujan baru akan turun di Sumbar pada awal November 2024. Atas dasar itu, Stasiun GAW mengimbau masyarakat agar tidak membakar sampah atau membuka lahan dengan cara dibakar, untuk menghindari peningkatan risiko penurunan kualitas udara akibat musim kemarau yang berkepanjangan ini.

Saat ini, meskipun kemarau panjang belum menurunkan kualitas udara secara signifikan, kondisi lahan yang semakin kering dikhawatirkan dapat memicu gangguan pernapasan, terutama dengan meningkatnya potensi debu di udara.

Stasiun GAW Bukit Kototabang menyarankan masyarakat untuk mengenakan masker atau penutup hidung ketika berada di luar rumah demi menjaga kesehatan.

Jamal, salah seorang warga di Kabupaten Padang Pariaman, mengeluhkan cuaca panas dalam beberapa hari terakhir.

"Cuacanya memang begitu panas selama beberapa hari terakhir," ujarnya. (antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini