Aksi Keji di Mentawai: Pembacokan Brutal Tewaskan 2 Warga, Pelaku Diburu di Hutan

Dalam insiden tragis tersebut, dua korban meninggal dunia di tempat akibat luka bacok, sementara satu korban lainnya mengalami luka serius dan kini dalam perawatan intensif.

Chandra Iswinarno
Rabu, 09 Oktober 2024 | 16:08 WIB
Aksi Keji di Mentawai: Pembacokan Brutal Tewaskan 2 Warga, Pelaku Diburu di Hutan
Ilustrasi penganiayaan (Shutterstock).

SuaraSumbar.id - Kepolisian Resor Kabupaten Kepulauan Mentawai masih terus melakukan penyelidikan intensif terkait dugaan kasus pembunuhan yang terjadi di Dusun Buttui, Desa Madobag, Kecamatan Siberut Selatan, pada Senin (7/10/2024) malam.

Dalam insiden tragis tersebut, dua korban meninggal dunia di tempat akibat luka bacok, sementara satu korban lainnya mengalami luka serius dan kini dalam perawatan intensif.

Kapolsek Muara Siberut, Iptu Wilmar Sianturi, mengungkapkan bahwa peristiwa ini melibatkan seorang pelaku berinisial BKS (40), yang secara brutal menyerang tiga orang korban menggunakan senjata tajam jenis parang.

Dua korban, yaitu AOK (76) dan OK (50), mengalami luka bacok parah di sekujur tubuh dan meninggal di lokasi kejadian. Sementara itu, korban ketiga berinisial SK (18) mengalami luka serius di lengan kanannya dan telah dievakuasi ke Puskesmas Sarereket untuk perawatan.

Baca Juga:Sengketa Pohon Sagu Berujung Maut, 2 Warga Mentawai Tewas Dibacok

Berawal dari Konflik Penebangan Pohon Sagu

Menurut keterangan awal yang diperoleh dari saksi mata, kejadian berdarah ini dipicu oleh konflik terkait penebangan pohon sagu di lahan milik pelaku.

Para korban sebelumnya berencana untuk membahas masalah ini di balai desa. Namun, situasi berubah menjadi kekerasan ketika pelaku BKS tiba-tiba menyerang para korban tanpa peringatan.

"Serangan berlangsung cepat dan brutal, pelaku langsung mengayunkan parangnya ke arah para korban. Dua korban tewas di tempat, sementara satu lainnya berhasil melarikan diri meski terluka parah," ungkap Iptu Wilmar saat memberikan keterangan pers, Rabu (9/10/2024).

Setelah menerima laporan dari masyarakat setempat, tim gabungan dari Polsek Siberut dan Polres Kepulauan Mentawai segera bergerak menuju lokasi kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Baca Juga:Cegah Kebocoran Pendapatan Daerah, Sumbar Dorong Hilirisasi Pertanian Kepulauan Mentawai

Polisi berhasil mengumpulkan beberapa barang bukti yang ditemukan di lokasi serta mencatat keterangan dari dua saksi utama, yaitu Paulus Titik Tasirikeru (39), Kepala Dusun Buttui, dan Tori Kunen Tasirikeru (45), warga setempat.

Pengejaran Pelaku Berlanjut di Tengah Medan Sulit

Saat ini, pelaku BKS diketahui melarikan diri ke dalam kawasan hutan yang sulit dijangkau. Polisi masih melakukan pengejaran intensif, namun pencarian di malam hari ditunda karena medan yang berbahaya dan minimnya pencahayaan. Pihak kepolisian berupaya memastikan keamanan dan keselamatan personel selama proses pengejaran.

“Kami terus melakukan pencarian dengan melibatkan tim gabungan, namun kami juga harus berhati-hati karena area hutan ini sangat sulit diakses dan berbahaya, terutama di malam hari,” jelas Iptu Wilmar.

Ia menambahkan bahwa situasi di lokasi kejadian kini telah terkendali dan masyarakat diimbau untuk tetap tenang serta tidak melakukan tindakan main hakim sendiri.

Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan warga setempat untuk membantu proses pencarian dan memberikan informasi jika melihat tanda-tanda keberadaan pelaku.

Korban Luka Dievakuasi dengan Transportasi Laut

Korban yang selamat, SK, dievakuasi menggunakan transportasi laut mengingat sulitnya akses jalan darat di wilayah tersebut.

Saat ini, ia dirawat di Puskesmas Sarereket dan akan segera dirujuk ke Rumah Sakit Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk penanganan lebih lanjut.

"Kami berharap korban bisa segera pulih dari luka-luka yang dideritanya dan dapat memberikan keterangan lebih rinci terkait kejadian tersebut," ungkap Wilmar.

Imbauan untuk Masyarakat

Polisi meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Kapolsek Iptu Wilmar juga mengimbau kepada seluruh warga Desa Madobag dan sekitarnya untuk tidak berspekulasi tentang kejadian ini serta tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.

“Kami meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi dan mempercayakan penanganan kasus ini sepenuhnya kepada pihak berwajib. Proses hukum akan berjalan sesuai aturan yang berlaku dan kami berkomitmen untuk membawa pelaku ke pengadilan secepat mungkin,” tutup Wilmar.

Kasus ini menjadi sorotan di Kecamatan Siberut Selatan, mengingat kekerasan brutal seperti ini jarang terjadi di wilayah tersebut.

Masyarakat berharap agar pelaku dapat segera ditangkap dan diadili sehingga keadilan bagi para korban bisa ditegakkan.

Kontributor : Rizky Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini