Sengketa Pohon Sagu Berujung Maut, 2 Warga Mentawai Tewas Dibacok

Menurut keterangan yang diperoleh dari saksi mata, peristiwa berdarah ini dipicu oleh sengketa penebangan pohon sagu yang dilakukan oleh pihak korban.

Chandra Iswinarno
Rabu, 09 Oktober 2024 | 14:46 WIB
Sengketa Pohon Sagu Berujung Maut, 2 Warga Mentawai Tewas Dibacok
Ilustrasi penganiayaan. (Unsplash/Ari Spada)

SuaraSumbar.id - Polres Kepulauan Mentawai saat ini tengah menangani kasus dugaan pembunuhan tragis yang terjadi di Dusun Butui, Desa Madobak, Kecamatan Siberut Selatan, pada Senin (7/10/2024) malam.

Dalam insiden tersebut, dua orang dinyatakan tewas akibat luka bacok parah, sementara satu korban lainnya mengalami luka serius dan kini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Kapolres Kepulauan Mentawai, melalui Kapolsek Siberut, AKP Wilmar Sianturi, menjelaskan bahwa pelaku yang diduga kuat sebagai otak dari penyerangan ini adalah seorang pria berinisial BKS (40), warga setempat.

Pelaku diduga menyerang tiga korban secara brutal dengan menggunakan senjata tajam. Dua korban yang meninggal dunia diidentifikasi sebagai AOK (76) dan OK (50), sementara korban ketiga, berinisial SK (18), selamat namun mengalami luka serius di lengan kanannya.

Baca Juga:Cegah Kebocoran Pendapatan Daerah, Sumbar Dorong Hilirisasi Pertanian Kepulauan Mentawai

Bermula dari Sengketa Pohon Sagu

Menurut keterangan yang diperoleh dari saksi mata, peristiwa berdarah ini dipicu oleh sengketa penebangan pohon sagu yang dilakukan oleh pihak korban di lahan yang diklaim milik pelaku.

Konflik tersebut rencananya akan dibahas dalam sebuah pertemuan di balai desa setempat. Namun, situasi berubah menjadi kekerasan ketika pelaku BKS tiba-tiba datang ke balai desa dan langsung menyerang para korban dengan senjata tajam tanpa peringatan.

"Para korban berencana untuk membahas masalah penebangan pohon sagu di balai desa. Namun, pelaku yang emosi langsung menyerang mereka secara membabi buta. Dua korban tewas di tempat, sementara SK yang berhasil melarikan diri mengalami luka parah di lengan kanannya," jelas AKP Wilmar Sianturi, Rabu (9/10/2024).

Korban Berusaha Melarikan Diri

Baca Juga:Pemprov Sumbar Prioritaskan Pembangunan Rumah Sakit Tipe C di Kepulauan Mentawai, Ini Alasannya

Menurut penuturan saksi, saat kejadian berlangsung pada pukul 19.00 WIB, korban SK terlihat berlari ketakutan di sekitar rumahnya.

Ia berhasil lolos dari amukan pelaku meski mengalami luka serius di bagian lengan kanan. Warga yang melihat kejadian tersebut segera membawa SK ke Puskesmas Sarereket untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Saat ini, SK telah dipindahkan ke Rumah Sakit Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai guna mendapatkan perawatan lanjutan.

Sementara itu, kedua korban yang meninggal dunia, AOK dan OK, telah diserahkan kepada keluarga masing-masing dan akan dimakamkan sesuai dengan ritual adat setempat.

Pelaku Masih Buron

Hingga saat ini, pelaku BKS masih dalam pencarian oleh pihak kepolisian. Diduga, pelaku melarikan diri ke dalam hutan yang sulit diakses setelah melakukan penyerangan.

Tim gabungan dari Polsek Siberut dan Polres Kepulauan Mentawai telah dikerahkan untuk melakukan pengejaran.

“Kami sedang melakukan pencarian intensif terhadap pelaku yang kabur ke hutan. Medan yang sulit dijangkau menjadi kendala, tetapi kami akan terus berusaha hingga pelaku tertangkap,” tegas Wilmar.

Pihak kepolisian juga mengimbau warga setempat untuk tetap tenang dan melaporkan jika melihat pelaku atau mengetahui keberadaannya.

Warga diminta tidak melakukan tindakan main hakim sendiri dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwajib.

Duka Mendalam bagi Masyarakat Setempat

Insiden tragis ini mengguncang masyarakat Desa Madobak yang selama ini dikenal tenang dan harmonis. Konflik lahan seringkali menjadi pemicu perselisihan di wilayah tersebut, namun jarang berujung pada kekerasan brutal seperti yang terjadi kali ini.

Masyarakat berharap agar pihak berwenang dapat segera menangkap pelaku dan memberikan keadilan bagi para korban.

“Kami sangat sedih dengan apa yang terjadi. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi, dan pelaku dapat segera ditangkap,” ujar salah satu warga Desa Madobak yang enggan disebut namanya.

Hingga berita ini diturunkan, kepolisian terus berupaya melakukan pengejaran dan penggalian informasi dari warga sekitar untuk mengungkap keberadaan pelaku.

Kontributor : Rizky Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini