SuaraSumbar.id - Tiga pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang saling beradu gagasan dalam debat yang diselenggarakan oleh mahasiswa BEM KM Universitas Andalas, pada Minggu (6/10) di Lantai 5, Perpustakaan Unand.
Acara ini menjadi ajang bagi para calon untuk memaparkan visi dan misi mereka dalam menghadapi tantangan pembangunan Kota Padang, menjelang Pilkada 2024.
Debat tersebut menghadirkan lima panelis, salah satunya Dr. Virtuos, dosen Hubungan Internasional Universitas Andalas.
Dr. Virtuos memulai sesi dengan pertanyaan yang menyoroti strategi pembangunan kota dalam konteks dinamika global dan nasional, serta kebijakan untuk memberdayakan kelompok rentan di Padang.
“Apa masalah utama pembangunan yang dihadapi Kota Padang saat ini? Bagaimana kebijakan yang mampu mengatasi masalah ini sekaligus mendorong kemajuan ekonomi yang emansipatoris, serta mengintegrasikan dinamika global dan nasional?” tanya Virtuos, membuka sesi debat.
Fadly Amran (Pasangan Nomor Urut 01) langsung menanggapi dengan menekankan pentingnya pengembangan sektor pariwisata dan perdagangan sebagai motor penggerak ekonomi Padang.
Menurutnya, Padang memiliki potensi besar sebagai pusat pariwisata yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Ia berencana untuk mempermudah investasi dan memperkuat daya saing pasar tradisional, seperti Pasar Raya.
“Kita harus memanfaatkan pariwisata sebagai motor penggerak ekonomi. Ini termasuk mempermudah investasi dan meningkatkan daya saing pasar tradisional seperti di Pasar Raya,” ujarnya.
Fadly juga berkomitmen untuk mengurangi beban pajak dan retribusi bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) serta mengusulkan pembangunan "Rumah Berusaha" berbasis koperasi untuk mendukung UMKM dalam menembus pasar internasional.
Baca Juga:KPU Padang Panjang Libatkan Guru Beri Pendidikan Politik Bagi Pemilih Pemula di Pilkada 2024
“Kota Padang harus menjadi kota yang ramah investasi dan pro-rakyat. Melalui *Rumah Berusaha*, kita akan membantu pelaku UKM lokal agar bisa bersaing di pasar yang lebih luas,” jelasnya.
Maigus Nasir, calon wakilnya, menambahkan bahwa pengelolaan pasar harus diubah menjadi lebih modern dan nyaman, bukan hanya sebagai tempat jual beli, tetapi juga sebagai destinasi wisata bagi warga.
“Pasar harus menjadi tempat yang nyaman dan menarik, sehingga masyarakat tertarik datang untuk berbelanja sekaligus berekreasi,” kata Maigus.
Muhammad Iqbal (Pasangan Nomor Urut 02) lebih menyoroti masalah keamanan dan kebersihan kota sebagai kunci utama untuk menarik investor dan wisatawan. Menurutnya, Padang harus menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari premanisme serta parkir liar.
“Kota yang bersih dan aman adalah syarat utama bagi pertumbuhan ekonomi. Jika kita tidak bisa menjaga ketertiban, bagaimana kita bisa berharap orang mau berinvestasi atau berkunjung?” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa sektor pertanian dan perikanan tidak boleh diabaikan, karena merupakan pilar utama ekonomi Padang.
- 1
- 2