SuaraSumbar.id - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat memastikan ketersediaan pangan di wilayah tersebut tetap terjaga hingga minggu ketiga September 2024.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pasaman Barat, Ekadiana Oktavia, menyatakan bahwa saat ini tidak terjadi kelangkaan pangan di daerah tersebut.
"Ketersediaan pangan hingga saat ini sangat mencukupi dan tidak ada kendala di lapangan. Stok pangan yang ada masih sesuai dengan kebutuhan masyarakat," ujar Ekadiana di Simpang Empat, Rabu (25/9/2024).
Beberapa komoditas penting seperti beras, jagung, cabai, bawang merah, daging, dan minyak goreng terpantau aman dengan jumlah yang mencukupi.
Menurut laporan, total ketersediaan beras di Pasaman Barat mencapai 2.476,21 ton, dengan 1.935,75 ton berasal dari produksi lokal dan 540,46 ton dari luar daerah seperti Padang, Palembang, Medan, dan Bulog. Kebutuhan masyarakat terhadap beras tercatat sebesar 800,05 ton, sehingga stok yang ada masih lebih dari cukup.
Untuk jagung, ketersediaan mencapai 4.417,50 ton, sementara kebutuhan hanya 3,56 ton. Sementara itu, pasokan cabai rawit sebesar 13 ton dengan kebutuhan 9,60 ton, di mana produksi lokal menyumbang 8,50 ton dan sisanya berasal dari luar daerah.
Ketersediaan bawang merah juga terpantau aman dengan total 44,50 ton, sementara kebutuhan di Pasaman Barat hanya 39,18 ton. Bawang merah ini banyak didatangkan dari daerah seperti Bukittinggi, Alahan Panjang, dan Sungai Penuh.
Selain itu, daging sapi tersedia sebanyak 26,25 ton, dengan kebutuhan lokal hanya 4,09 ton. Sebagian besar pasokan daging sapi berasal dari produksi lokal, dengan sedikit tambahan dari luar daerah.
Ekadiana menambahkan bahwa pemerintah setempat terus memantau perkembangan harga pangan di pasar-pasar di 11 kecamatan untuk menjaga stabilitas harga. Jika terjadi kenaikan harga yang signifikan, Dinas Ketahanan Pangan akan menggelar operasi pasar murah guna memastikan masyarakat tetap dapat membeli bahan pangan dengan harga terjangkau.
"Kami akan mengadakan gelar pangan murah jika harga pangan melonjak, agar masyarakat tidak kesulitan, dan pedagang tidak sembarangan menaikkan harga," tegasnya. (antara)