SuaraSumbar.id - Sekitar 100 hektare lahan, termasuk sawah, perkebunan, dan permukiman warga di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), tidak dapat digunakan lagi. Lahan tersebut akibat banjir lahar dingin yang terjadi pada 11 Mei 2024 lalu.
"Dari 5.900 hektare areal persawahan dan perkebunan yang rusak, sekitar 100 hektare di antaranya rusak sangat parah dan tidak bisa digarap atau dipulihkan lagi," ujar Kepala UPTD Balai Mekanisasi Sarana dan Prasarana Pertanian Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar, Syofrinaldi, Rabu (21/8/2024).
Syofrinaldi menjelaskan bahwa lahan 100 hektare yang tidak dapat dipulihkan tersebut berada di Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, serta di Nagari Sungai Jambu, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar.
Daerah ini terkena dampak langsung dari material vulkanik seperti batu-batuan dan pasir yang terbawa arus sungai saat banjir lahar dingin Gunung Marapi terjadi, ditambah tumpukan kayu besar yang memperparah kondisi.
Pemerintah daerah berencana merelokasi kawasan persawahan masyarakat ke lokasi yang lebih aman, jauh dari sungai yang berhulu dari Gunung Marapi. Namun, hingga saat ini rencana tersebut belum terealisasi karena terkendala penyediaan lokasi.
"Lokasi pertanian yang paling parah dan sulit dipulihkan itu pada umumnya berada di bibir atau dekat bantaran kiri dan kanan sungai," tambah Syofrinaldi.
Dinas Pertanian Sumbar siap membantu pembuatan cetak sawah baru jika petani memiliki lahan baru, namun banyak lahan yang rusak parah ini merupakan tanah ulayat atau tanah adat, bukan milik perseorangan.
Terpisah, Kepala Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar, Febrina Tri Susila Putri, menyatakan bahwa provinsi tersebut telah menerima bantuan senilai Rp33 miliar dari Kementerian Pertanian untuk pemulihan sektor pertanian pascabencana.
Bantuan ini terbagi dalam dua bagian, yakni Rp23 miliar dalam bentuk bantuan benih dan pupuk, serta Rp10 miliar untuk reklamasi material pascabencana di Kabupaten Agam dan Kota Padang Panjang. Saat ini, dana tersebut sedang disalurkan ke daerah terdampak agar pemulihan bisa segera dilakukan. (Antara)