Teror Anjing Liar di Padang Panjang, Seekor Positif Rabies dan 7 Orang Sudah Digigit

Dinas Kesehatan Padang Panjang menguji dua otak anjing liar yang dikhawatirkan rabies ke Balai Veretiner Baso Agam. Hasilnya, seekor anjing dinyatakan positif rabies.

Riki Chandra
Rabu, 31 Juli 2024 | 21:24 WIB
Teror Anjing Liar di Padang Panjang, Seekor Positif Rabies dan 7 Orang Sudah Digigit
Satu sampel otak anjing liar positif rabies di Padang Panjang. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Dinas Pangan dan Peternakan (Dispangtan) Kota Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar), menguji dua otak anjing liar yang dikhawatirkan rabies ke Balai Veretiner Baso Agam. Hasilnya, seekor anjing dinyatakan positif dan satunya lagi negatif.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispangtan Padang Panjang, Wahidin Beruh membenarkan hasil uji labor terhadap dua anjing liar yang berhasil di tangkap warga itu.

"Kejadian awal gigitan di Kelurahan Silaing Atas dimana ada dua warga yang menjadi korban gigitan anjing liar dan anjing liarnya berhasil diamankan dan di uji labor ke Balai Veretiner Baso," kata Wahidin, Rabu (31/7/2024).

Dia mengatakan, dari hasil uji labor yang dikeluarkan pada tanggal 23 Juli lalu, menyatakan anjing liar tersebut negatif rabies, kemudian dari anjing liar yang berhasil ditangkap warga Ikua Lubuak dan setelah di uji labor dari hasil yang dikeluarkan pada tanggal 29 Juli dinyatakan positif rabies.

"Jadi dari dua otak anjing liar yang kita uji labor tersebut hanya satu yang dinyatakan positif rabies yaitu anjing liar yang ditangkap warga Ikua Lubuak dan anjing liar yang ditangkap warga di Silaiang Atas negatif rabies," tegas drh. Wahidin.

Ia menjelaskan munculnya kasus gigitan anjing liar di Padang Panjang berawal di kelurahan Silaiang Atas, kemudian di Kelurahan Silaiang Bawah, Kelurahan Bukik Suruangan (Kecamatan Padang Panjang Barat) dan terakhir di Kelurahan Ikua Lubuak (Kecamatan Padang Panjang Timur).

Meskipun demikian dan karena belum tertangkapnya anjing liar yang telah menggigit dua korban di Silaiang Bawah, drh. Wahidin mengimbau masyarakat untuk tetap hati-hati dan melaporkan jika melihat anjing liar yang masih dicari dengan ciri badan berwarna hitam dan bulu kaki berwarna putih.

Sebelumnya kecurigaan Lurah Ikua Lubuak Akbar. S, terhadap anjing liar yang telah menggigit dua warganya dan berhasil mengamankan hewan tersebut, memang terinfeksi Rabies.

"Anjing yang berhasil ditangkap warga kemaren, tampak mulutnya berbusa, selain itu lehernya genting, tampak sebelumnya hewan ini seperti mengalami tekan perasaan,” kata Lurah Akbar, ketika dikonfirmasi saat bersama tim URC Puskeswan di Ikua Lubuak, Senin (29/7).

Sampai sore tadi tim URC Puskeswan, masih melakulan pencarian hewan anjing liar yang telah menggigit warga. Seperti diberitakan Antara sebelumnya tujuh warga telah menjadi gigitan anjing liar.

Karena sudah meresahkan masyarakat, Pemerintah Kota Padang Panjang melarang masyarakat melepas liarkan hewan ternak (anjing) berkeliaran, jika di didapat anjing berkeliaran akan dirazia, sosialisasi dan himbauan juga digencarkan oleh Dinas Kominfo, terkait maraknya gigitan anjing di kota itu.

Sementara itu, Dinas Kesehatan kota Padang Panjang, merilis warga korban gigitan anjing sudah diberi vaksin anti rabies. Mereka tersebar di kelurahan Silaiang Atas 2 orang, 2 orang di Silaiang Bawah, 1 di Bukik Suruangan dan 2 orang di kelurahan Ikua Lubuak. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak