SuaraSumbar.id - Bukittinggi dicatat sebagai kota dengan partisipasi pemilih terendah dalam Pemilu Ulang (PSU) yang baru-baru ini dilaksanakan di Sumatera Barat.
Data sementara yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menunjukkan bahwa hanya 26,8% pemilih yang mengambil bagian dalam pemilu tersebut.
Anggota KPU RI, Idham Holik, mengungkapkan bahwa tingkat partisipasi di Sumatera Barat secara keseluruhan berada di angka 35,71 persen.
Meskipun telah dilakukan upaya intensif oleh KPU di tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk menyebarkan informasi dan melakukan sosialisasi, rendahnya partisipasi ini diduga kuat akibat kelelahan politik yang dirasakan oleh masyarakat.
Baca Juga:Lembah Anai Dibuka Terbatas Akhir Pekan Ini, Catat Jenis Kendaraan yang Boleh Lewat
Idham menjelaskan, "Masyarakat mungkin merasa jenuh karena telah memilih pada 14 Februari 2024, dan harus memilih lagi dalam waktu yang singkat. Kelelahan politik ini yang membuat mereka enggan kembali terlibat."
Titi Anggraini, pengamat dan dosen Hukum Pemilu dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia, juga menyoroti fenomena serupa.
Menurutnya, political fatigue menjadi faktor utama yang menyebabkan keengganan masyarakat untuk berpartisipasi kembali dalam proses politik.
Berikut adalah data sementara partisipasi pemilih pada PSU di beberapa daerah di Sumatera Barat, di mana Bukittinggi memiliki tingkat partisipasi terendah di antara daerah lain yang mencatatkan angka partisipasi yang lebih tinggi seperti Kabupaten Solok dengan 39,08 persen dan Tanah Datar yang mencapai 40,04 persen.
KPU terus berupaya untuk menganalisis penyebab rendahnya partisipasi ini dan mencari solusi untuk meningkatkan keterlibatan pemilih dalam proses demokrasi di masa yang akan datang.
Baca Juga:Jalan Padang-Bukittinggi Lembah Anai Baru 40 Persen Diperbaiki, Bakal Bisa Dilintasi 21 Juli
Kontributor : Rizky Islam