Keluyuran Tengah Malam, Remaja Perempuan dan Laki-laki Digelandang Satpol PP Kota Pariaman

Lima remaja yang keluyuran tengah malam ditangkap Satpol PP Kota Pariaman.

Riki Chandra
Kamis, 04 Juli 2024 | 18:37 WIB
Keluyuran Tengah Malam, Remaja Perempuan dan Laki-laki Digelandang Satpol PP Kota Pariaman
Remaja yang keluyuran tengah malam ditangkap Satpol PP Kota Pariaman. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Lima remaja yang keluyuran tengah malam ditangkap Satpol PP Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (4/7/2024). Dari jumlah tersebut, tiga orang di antaranya adalah perempuan.

"Kami dalam dua bulan ini setiap malam melaksanakan razia dengan petugas menggunakan pakaian warga sipil. Malam tadi ketika mendapatkan laporan ada sejumlah remaja nongkrong di luar jam yang ditentukan kami langsung menuju lokasi," kata Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Kota Pariaman, Alfian.

Lima remaja yang terdiri dari tiga perempuan asal Kota Padang dengan inisial N (15) H (15) C (15) dan dua laki-laki asal Pariaman dengan inisial R (20) Y (20). Mereka diamankan Satpol PP Pariaman saat sedang nongkrong di kawasan Pantai Gandoriah sekitar pukul 02.45 WIB dinihari.

Ia mengatakan, berdasarkan pengembangan yang dilakukan dinas tersebut ketiga remaja perempuan diduga pedagang seks komersial sedangkan yang laki-laki salah satunya mucikari.

"Kami menunggu asesmen dari Dinas Sosial serta Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Pariaman, tindakan selanjutnya menunggu hasil asesmen tersebut," katanya.

Ia menyampaikan pihaknya akan terus melaksanakan razia di Pariaman pada malam hari guna menindaklanjuti keluhan warga setempat terkait penyakit masyarakat.

Ia menyebutkan setidaknya pihaknya telah membentuk enam tim yang mengenakan pakaian warga sipil untuk memantau daerah tersebut. Meskipun telah memiliki tim namun pihaknya tetap meminta bantuan dari warga setempat apabila menemukan aktivitas masyarakat yang mencurigakan.

Sementara itu, Kepala Divisi Pelayanan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Pariaman Fatmiyeti Kahar menilai adanya kasus tersebut disebabkan oleh faktor ekonomi, perhatian dari orang tua yang kurang, dan pembiaran.

"Namun yang paling dominan ialah faktor pembiaran, karena kenapa anak keluar tidak dicari padahal anak ini masih kecil," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak