Massa dan Orang Tua Pelajar SMP Tewas di Padang Demo Polda Sumbar, Bantah Korban Lompati Jembatan Kuranji!

Kedua orang tua Afif Maulana, pelajar SMP yang ditemukan tewas di bawah jembatan Kuranji Padang, ikut menggelar aksi demonstrasi bersama puluhan mahasiswa ke Polda Sumbar.

Riki Chandra
Rabu, 26 Juni 2024 | 19:09 WIB
Massa dan Orang Tua Pelajar SMP Tewas di Padang Demo Polda Sumbar, Bantah Korban Lompati Jembatan Kuranji!
Orang tua Afif Maulana datang bersama demonstran menuntut keadilan atas meninggal anaknya. [Suara.com/ B Rahmat]

SuaraSumbar.id - Kedua orang tua Afif Maulana (13), pelajar SMP yang ditemukan tewas di bawah jembatan Kuranji Padang, ikut menggelar aksi demonstrasi bersama puluhan mahasiswa ke Polda Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (26/6/2024) sore. Mereka datang untuk menuntut keadilan atas kematian Afif.

Sejumlah spanduk berisi tuntutan dan meminta tuntaskan misteri tewasnya Afif Maulana, serta membantah klaim polisi soal korban melompat dari jembatan. "Tolong usut tuntas kasus Afif Maulana secepatnya," begitu tulisan salah satu spanduk.

"Kami keluarga AM membantah anak kami melompati jembatan Kuranji," tulis spanduk lainnya.

"Mana Kapolda. Turun Kapolda. Keluarga korban sudah disini. Ucapan belasungkawa jangan berani hanya di media," kata Direktur LBH Padang, Indira Suryani menyampaikan orasi.

Baca Juga:BMKG Sebut EWS Gunung Marapi di Sumbar Tak Cukup: Kesadaran Masyarakat Kunci Utama!

Demonstrasi itu mengatasnamakan Jaringan Pembela HAM Sumbar bersama LBH Padang, mendesak Kapolda Sumbar turun langsung menemui keluarga korban.

Koordinator Jaringan Pembela HAM Sumbar, Elvin Mahendra mengaku akan selalu gencar menyuarakan keadilan bagi korban-korban yang diduga mendapat penyiksaan oleh oknum kepolisian.

"Kami melihat anak ini tidak ada ada melakukan tawuran, namun ditemukan dia dalam kondisi meninggal dengan luka lebam. Keadilan harus itu tegak," katanya.

Sebelumnya, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyo telah memberikan keterangan pers di Mako Polresta Padang, Minggu (24/6/2024) siang dengan menghadirkan barang bukti senjata tajam hingga motor milik Afif Maulana.

Kapolda menceritakan bahwa setiap malam minggu sampai paginya itu, petugas memang rutin melaksanakan patroli cipta kondisi berdasarkan surat perintah yang sah.

Baca Juga:Waspada! Penipu Catut Nama Gubernur Sumbar, Modus Tawarkan Dana Hibah

Kemudian di saat anggota Polri ini melaksanakan kegiatan pencegahan dan penanggulangan sebagai akibat tawuran, maka pihaknya sudah melerai dua kelompok remaja yang akan melakukan tawuran.

"Bisa sama-sama kita lihat barang bukti yang digunakan dalam aksi tawuran berupa senjata tajam. Jika anggota tidak bergerak cepat, kemungkinan akan menimbulkan korban jiwa," katanya.

Soal video viral di media massa menjustifikasi seolah-olah polisi di sini bertindak salah dan telah menganiaya seseorang sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain.

"Itu tidak ada saksi dan tidak ada bukti sama sekali. Bahkan di dalam penyelidikan terhadap 18 (remaja) yang diamankan, itu tidak ada satu pun nama Afif Maulana," ungkapnya.

Namun sebelum peristiwa penemuan mayat sekitar pukul 11.55 WIB siang, sesuai keterangan saksi Aditia yang memboncengkan Afif Maulana, dirinya diajak masuk ke sungai untuk mengamankan diri dari kejaran polisi.

"Masuk ke sungai ini sudah ada keterangan dari Aditia. Bahwa memang Afif Maulana ini berencana akan masuk ke sungai menceburkan diri ke sungai," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak