SuaraSumbar.id - Solok, Sumatera Barat, memiliki destinasi yang sempurna bagi para pecinta tanaman hortikultura, terutama bunga krisan.
Agrowisata Batu Patah Payo, yang terletak di Kelurahan Tanah Garam, Kecamatan Lubuk Sikarah, hanya berjarak sekitar 7 kilometer dari pusat Kota Solok, menawarkan pengalaman menikmati keindahan dan keharuman bunga krisan yang berwarna-warni.
Destinasi ini menarik banyak pengunjung dengan suasana yang sejuk dan dingin karena lokasinya yang berada sekitar 850 meter di atas permukaan laut.
Dari sini, pengunjung bisa menikmati pemandangan lanskap Gunung Marapi Singgalang dan Danau Singkarak.
Baca Juga:Mengintip Surga Tersembunyi: 10 Tempat Wisata di Sumatera Barat yang Memukau
Dengan sembilan rumah kaca yang digunakan untuk budidaya berbagai varietas bunga krisan, seperti Yulita, Sintanur, dan Dewi Ratih, Batu Patah Payo menghadirkan kesempatan tidak hanya untuk menikmati keindahan, tapi juga untuk mempelajari tentang budidaya bunga.
Selain bunga krisan, Agrowisata Batu Patah Payo juga menawarkan produk kopi robusta Payo, yang dikembangkan dari pohon-pohon kopi bersejarah yang merupakan sisa dari sistem tanam paksa oleh kolonial Belanda dari tahun 1847 hingga 1908. Ini memberikan nilai tambah edukatif bagi pengunjung yang tertarik dengan sejarah dan budidaya kopi.
Pengunjung yang datang ke Agrowisata Batu Patah Payo juga dapat membeli bunga krisan. Harga yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai dari Rp2.000 per tangkai untuk bunga potong hingga Rp15.000 hingga Rp20.000 untuk bunga krisan dalam pot.
Agrowisata Batu Patah Payo tidak hanya menawarkan keindahan visual dan aromatik, tetapi juga pengalaman yang menyegarkan dan mendidik. Ini adalah tempat yang sempurna untuk melepas penat, menikmati keindahan alam, dan belajar lebih banyak tentang flora serta warisan budaya Sumatera Barat.
Tertarik untuk mengunjungi? Ini adalah kesempatan untuk menyelami keindahan alam dan keanekaragaman budaya di Sumatera Barat.
Baca Juga:Kunjungan Wisatawan ke Sumatera Barat Menurun Selama Libur Lebaran 2024
Kontributor : Rizky Islam